Pangkostrad mengatakan, setiap prajurit TNI/Polri harus selalu ingat kepada sumpah prajurit yang konsekuensinya langsung kepada Tuhan. “Siapa yang bilang kalau TNI berpolitik,” ujar dia mempertanyakan.
Menanggapi kemungkinan pergantian Menhan yang akan dijabat kembali dari kalangan militer, Jenderal berbintang tiga ini mengatakan: “sipil atau militer tidak masalah, asal cakap. Kalau dari militer tapi tidak cakap buat apa.” Sementara, mengenai adanya rumor pergantian kepala-kepala staf TNI, termasuk dirinya, dia mengaku sampai saat ini tidak mengetahui rumor tersebut. Kalau pun ada pergantian pucuk pimpinan TNI, lanjut dia, pasti akan diberitahukan sebelumnya.
Dalam kesempatan tersebut Ryamizard kembali menegaskan bahwa upaya untuk mempersolid TNI/Polri terus dilaksanakan. Hal ini penting, karena kemungkinan-kemungkinan untuk mengadu domba TNI/Polri tetap selalu ada. “Kita memang selalu solid, tapi kalau tidak diupayakan terus bukan mustahil akan menjadi longgar,” ujarnya. (Arinto)