Akbar menilai, sosialisasi konsep Baku-Baku Bae (saling berbaikan) membuat peluang perdamaian di Maluku dan sekitarnya terbuka lebar. “Warga di sana telah menerima apapun keputusan hukum,” kata Akbar. Selain itu, pemerintah bersama aparat terkait diminta untuk memperhatikan nasib anak-anak yang hingga kini belum bisa mengikuti proses pendidikan. “Kita perlu mengobati perasaan diri anak-anak yang trauma,” tambah Akbar.
Sementara itu, Tim Baku Bae Maluku dalam pernyataannya juga menyampaikan bahwa proses penanganan situasi pascakonflik membutuhkan perhatian yang besar. “Kepedulian pemerintah, wakil rakyat dan warga di luar Maluku sangat diharapkan,” ujar salah seorang anggota tim, Mahfud Nuku Hehe. (Jhonny Sitorus)