Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KONTRAS Protes Keras Kinerja DPR

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KONTRAS) memprotes keras kinerja DPR yang dinilai lamban merespon usulan pembentukan Pengadilan HAM Ad Hoc. Sikap DPR itu dinilai justru memperburuk proses hukum berbagai pelanggaran HAM berat yang sedang berjalan. Lebih buruk lagi, DPR terkesan sedang memposisikan diri sebagai salah satu benteng kekebalan hukum para pelaku kejahatan kemanusiaan.

Hal ini terungkap dalam jumpa pers KONTRAS, Sabtu (3/3), yang menanggapi Islah (perdamaian) antara Try Sutrisno dengan tujuh korban Tanjungpriok pada Kamis (1/3). “DPR terlalu banyak kepentingan. Sehingga, mengabaikan kewajiban untuk menggunakan hak inisiatif mereka mengusulkan pengadilan HAM ad hoc untuk kasus pelanggaran HAM berat kepada pemerintah,” kata Ori Rahman, Koordinator Divisi Legal Kontras.

Kontras menekankan bahwa penanganan kasus pelanggaran HAM berat, seperti kasus Tanjungpriok, adalah kasus publik. Selama ini, kecenderungan yang berkembang di masyarakat tentang kasus Priok adalah kasus korban semata. “Kecenderungan ini pun akhirnya dinikmati oleh aparat yang memang sudah gagal menyelesaikan masalah ini,” kata Usman Hamid, Sekretaris KONTRAS. “Bahkan, ini yang diharapkan aparat negara.”

Padahal, lanjut dia, kasus Tanjungpriok bukanlah kasus perdata, kasus korban, atau tindak pidana biasa. “Ini adalah pelanggaran HAM berat yang harus diajukan ke Pengadilan HAM ad hoc,” tegas dia. Jadi, walaupun para korban memutuskan untuk menghentikan tuntutannya, masyarakat tetap berhak menuntut penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat, seperti kasus Priok.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Islah (perdamaian) seperti yang dilakukan Try Sutrisno dan kawan-kawan, menurut Kontras, sudah sering terjadi. Komisi ini menilai, adanya upaya para aparat yang terlibat pelanggaran HAM berat di masa lalu untuk memecah belah kekuatan korban dan mempengaruhi sistem hukum yang sedang berjalan. “Sebelumnya pernah terjadi, yaitu dalam kasus Lampung (peristiwa Talangsari). Akibat adanya islah, Komnas HAM menolak untuk menindaklanjuti dan pihak Kejaksaan Agung pun tarik ulur dalam menuntaskan kasus itu,” urai Rahman. Apalagi, DPR hingga sekarang belum juga mengajukan usulan dibentuknya pengadilan khusus itu.

Karena itu, dalam surat terbukanya kepada Ketua DPR, Akbar Tandjung, KONTRAS menuntut agar DPR segera membentuk pengadilan HAM ad hoc untuk seluruh kasus pelanggaran HAM masa lalu. Ini sebagai pembuktian komitmen DPR terhadap upaya penegakan hukum yang tidak diskriminatif. (Dara Meutia Uning)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


UNICEF Minta Gencatan Senjata di Gaza Bukan Simbolik

54 detik lalu

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
UNICEF Minta Gencatan Senjata di Gaza Bukan Simbolik

UNICEF memperingatkan gencatan senjata di Jalur Gaza harus bersifat substantif, bukan simbolik dan harus bisa mengakhiri bencana kemanusiaan


Cerita Enik Waldkonig Ihwal Ferienjob Sampai Diusut Polisi: Tak Ada Surat Panggilan Tiba-Tiba jadi Tersangka

1 menit lalu

Ferienjob. Istimewa
Cerita Enik Waldkonig Ihwal Ferienjob Sampai Diusut Polisi: Tak Ada Surat Panggilan Tiba-Tiba jadi Tersangka

Enik Waldkonig menjelaskan tidak pernah mendapat surat panggilan dari Bareskrim Polri soal ferienjob. Tiba-tiba tersangka.


Ajudan Abdul Gani Kasuba Bakal Kembali Jalani Pemeriksaan Setelah Coba Melukai Diri di Toilet KPK

10 menit lalu

Tersangka Abdul Gani Kasuba melambaikan tangannya saat memasuki ruang pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Gubernur nonaktif Maluku Utara itu diperiksa sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji untuk proyek pengadaan barang dan jasa serta perijinan dilingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara dengan barang bukti uang tunai Rp725 juta. TEMPO/Imam Sukamto
Ajudan Abdul Gani Kasuba Bakal Kembali Jalani Pemeriksaan Setelah Coba Melukai Diri di Toilet KPK

Ali Fikri mengatakan saat ini ajudan bekas Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba dalam kondisi sehat setelah sempat melukai diri di toilet KPK.


10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Terbaru Film Agak Laen

11 menit lalu

Poster film Agak Laen. Dok. Imajinari
10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Terbaru Film Agak Laen

Apa saja film Indonesia terlaris sepanjang masa? KKN di Desa Penari masih menjadi juaranya diikuti Agak Laen.


Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

12 menit lalu

Sejumlah anak-anak yang mengalami malnutrisi bermain di rumah sakit anak di Bangui, Republik Afrika Tengah, 11 Februari 2016. AP/Jerome Delay
Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

Sindrom mengangguk menyerang ribuan anak di Afrika. Gangguan saraf ini masih misterius dan belum diketahui pasti penyebabnya.


Google Menyetop Penjualan Pixel 6A, Ini Deretan Alasannya

19 menit lalu

Pixel 6a. 91mobiles
Google Menyetop Penjualan Pixel 6A, Ini Deretan Alasannya

Google akan makin berfokus pemasaran Pixel 7a yang lebih unggul dibanding pendahulunya


Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta Api Sritanjung di Perlintasan Sebidang Tak Terjaga

20 menit lalu

Petugas KAI Commuter bersama relawan saat sosialisasi keselamatan perkeretaapiaan di perlintasan sebidang Stasiun Pondok Jati, Jakarta, Rabu, 27 September 2023. KAI Commuter melakukan sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang dikarenakan kurangnya kesadaran pengguna jalan raya untuk mendahulukan perjalanan kereta api yang akan melintas. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta Api Sritanjung di Perlintasan Sebidang Tak Terjaga

Berdasarkan informasi pusat pengendali perjalanan kereta api di Jember, korban tertabrak kereta api Sritanjung di perlintasan sebidang tak terjaga.


Tanggulangi DBD, Menkes Lepas Nyamuk Wolbachia di Lima Kota

31 menit lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Tanggulangi DBD, Menkes Lepas Nyamuk Wolbachia di Lima Kota

Program nyamuk Wolbachia sudah berlangsung di Bandung, Bontang, Kupang, Jakarta, dan Semarang,


Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY Sebut Tujuan Utamanya Menang di Pilpres

41 menit lalu

Capres Terpilih Prabowo Subianto, datang ke St. Regis Setiabudi, Jakarta Selatan pada pukul 17.19 WIB, didampingi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menghadiri Buka Bersama Partai Demokrat pada Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY Sebut Tujuan Utamanya Menang di Pilpres

AHY menyebut Partai Demokrat telah berhasil mencapai misi besar atau utamanya dalam memenangkan Pilpres 2024.