Keprihatinan itu muncul, saat delegasi yang melakukan kunjungan bersama rombongan Menteri Permukiman dan Pengembangan Prasarana Wilayah (Menkimpraswil), Erna Wotoelar, melihat langsung kondisi Kota Ambon yang porak-poranda. Menurut Sanberg, pihaknya sepakat untuk memberikan perhatian serius terhadap pembangunan kembali wilayah Maluku.
Sanberg menyatakan, pihak Uni Eropa tidak akan mencampuri persoalan yang terjadi di sana. Mereka hanya akan membantu lewat bantuan dana kepada pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan konflik tersebut. Untuk itu, Uni Eropa akan mengucurkan bantuan US$ 50 juta. Bantuan itu digunakan untuk membangun kembali berbagai fasilitas umum yang hancur akibat kerusuhan.
Duta besar Swedia untuk Indonesia ini melanjutkan, kunjungan kerja selama dua hari ini juga akan digunakan untuk mencari solusi penyelesaian konflik Ambon. Hal ini dinilai perlu dalam rangka membangun kembali Kota Ambon yang kini menjadi puing-puing.
Kunjungan delegasi Uni Eropa ini merupakan yang kedua kalinya. Kunjungan pertama dilakukan pada Oktober 2000 untuk melihat perkembangan konflik yang terjadi. (Friets Kerlely)