Bimantoro juga menegaskan bahwa aparatnya akan melacak distributor, siapa yang berhak mengeluarkan, dan dijual kepada siapa saja barang berbahaya itu. Namun, ia membantah pernah mengatakan kemungkinan ada oknum TNI yang terlibat dalam peledakan bom itu. Namun, siapapun bila nanti bisa dijadikan tersangka akan ditindak sesuai prosedur hukum yang berlaku, ujar Kapolri.
Adapun mengenai pengakuan tunggal tersangka Elize tentang keterkaitannya dengan Tommy Soeharto, menurut Bimantoro tidak cukup untuk untuk menjadikan seseorang menjadi saksi, apalagi tersangka. Karena itu, menurut dia, pengakuan itu perlu didukung data dan bukti meteril lain atau kesaksian lain. Hal itu sedang diupayakan, ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolri juga menjelaskan bahwa aparatnya pun akan memeriksa beberapa aspek lain. Misalnya, tentang sejauh mana hubungan Elize dengan Tommy. Siapa yang tahu dia dekat dengan Tommy, itu perlu kita cari juga, kata Jenderal Polisi itu.
Sementara itu, Bimantoro pun berharap agar masalah-masalah rutin dalam negara demokrasi jangan dibesar-besarkan apalagi dikaitkan dengan masalah lain. Misalnya, pengumuman hasil Panitia Khusus DPR tentang kasus Bulog dan Brunei pada 29 Januari mendatang. Kita berharap ada dalam koridor yag sama, yaitu penegakkan hukum dan konstitusi yang berlaku, katanya.
Mengenai kekhawatiran akan terjadinya bentrokkan antara pendukung dan kontra Presiden Abdurrahman Wahid, Bimantoro mengaku sudah siap mengantisipasinya. Ia mengaku telah mengerahkan aparatnya dan melakukan koordinasi dengan instansi terkait. (Erwin)