Iklan
TEMPO Interaktif, Bayuwangi:Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Ferry (GAPASDAF) berencana menaikkan tarif angkutan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk secara sepihak hingga 50 persen mulai 15 Mei mendatang. Itu terpaksa dilakukan karena surat DPP GAPASDAF kepada pemerintah untuk menaikkan tarif belum ada jawaban. Padahal, perusahaan jasa penyeberangan saat ini terus terpukul dengan kenaikkan BBM. “Harga solar naik lebih dari 200 persen, sementara tarif penyeberangan tidak dinaikkan. Itu kan artinya membunuh pengusaha,” kata seorang sumber di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Menurut sumber itu, kenaikan solar ini sudah tidak sepadan dengan pendapatan perusahaan yang tarifnya tidak pernah dinaikkan oleh pemerintah sejak September 2000. Padahal, dalam rentang waktu itu, harga BBM telah naik empat kali hingga mencapai 233,3 persen. Pertimbangan lain adalah kenaikan harga suku cadang kapal yang cukup tinggi. Menurut hitungan wajar, seharusnya kenaikan tarif harus lebih dari 100 persen. Namun karena masih mempertimbangkan daya beli masyarakat, terpaksa hanya dinaikkan 50 persen. “Kenaikan 50 persen itu sebenarnya masih kurang,” ujar sumber itu. Suryadi, Ketua DPC GAPASDAF Banyuwangi, ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan bahwa GAPASDAF berencana akan menaikkan tarif angkutan penyeberangan tanpa menunggu keputusan pemerintah. “Tidak ada cara lain bagi kami kecuali menaikkan tarif secara sepihak,” kata Suryadi. Keputusan GAPASDAF menaikkan tarif Ketapang-Gilimanuk, ujar Suryadi, sudah disetujui oleh Bupati Banyuwangi Samsul Hadi dan Bupati Jembrana Gede Winasa. Dalam surat No 51.2/367/perhub.8212;jb/2002 Bupati Jembrana menyetujui kenaikan tarif itu, asalkan tetap memperhatikan daya beli masyarakat, pelayanan yang baik, nyaman aman, tertib dan lancar serta terjaminnya keselamatan. Tarif baru versi GAPASDAF itu adalah, penumpang dewasa naik dari Rp 2.000 menjadi Rp 3.000, anak-anak dari Rp 1.300 menjadi Rp 2.000. Untuk kendaraan bermotor, golongan I/sepeda dayung dari Rp 3.000 menjadi Rp 4.500, golongan II/sepeda motor dari Rp .5000 menjadi Rp 8.250, golongan IIIA/sedan-jeep dari Rp 25.000 menjadi Rp 40.000, golongan IIIB/pick up naik dari Rp 25.400 menjadi Rp 40.500. Sementara itu, golongan IVA/bus sedang naik dari Rp 30.600 menjadi Rp 49.000, golongan IVB/truk sedang naik dari Rp 31000 menjadi Rp 49500, golongan VA/bus besar dari Rp 35900 menjadi Rp 57500, golongan VB/truk besar dari Rp 36.500 menjadi Rp 58.500, golongan VIA/tronton AB roda karet dari Rp 99.000 menjadi Rp 155.500, golongan VIB/tronton, AB roda besi dari Rp 140.000 menjadi Rp 215.500. Untuk barang, bagasi (per ton/m3) naik dari Rp 1750,- Rp 2500. (Bibin – Tempo News Room)
Iklan
