TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Indofarma akan memproduksi obat seharga Rp 1000 per butir. Direktur Utama Indofarma Tbk. Syamsul Arifin mengatakan, paket ini adalah obat generik yang tidak berlogo. Sehingga, kata dia, harga bisa ditekan semurah mungkin.Dia juga ingin obat ini dapat dibeli masyarakat tanpa perlu resep dokter. "Jenis obatnya adalah symptomatic, untuk penyakit ringan seperti pusing atau pilek," katanya. Terobosan ini, kata Syamsul, dapat meningkatkan pendapatan Indofarma dari semula 60 persen menjadi 100 persen. Obat akan dipasarkan kepada sekitat 75 juta orang. "Ini kalangan orang miskin," kata dia. Kapasitas obat yang dijual bebas akan ditambah menjadi dua kali lipat, dari saat ini 20 persen.BUDI RIZA
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang
2 hari lalu
Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan, Serikat Pekerja: Belum Punya Uang
Ketua Umum Serikat Pekerja Indofarma, Meida Wati mengatakan, bahwa sejak aksi damai pada 5 April 2024, perusahaan belum bisa memastikan kapan bakal melunasi gaji seribuan karyawan Indofarma.
Indofarma Sebut Sudah Bayar THR Karyawan, Dibayar Penuh
17 hari lalu
Indofarma Sebut Sudah Bayar THR Karyawan, Dibayar Penuh
PT Indofarma menyatakan telah membayar THR Idul Fitri bagi karyawannya secara penuh tanpa dicicil.
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari
18 hari lalu
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari
Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual
