Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengangkat Jenazah dari Lubang Buaya 1965 Terima Penghargaan 1980

image-gnews
Sugimin (tiga dari kanan) saat menarik jenazah enam jenderal dan satu perwira dari sumur Lubang Buaya, 4 Oktober 1965. (Istimewa)
Sugimin (tiga dari kanan) saat menarik jenazah enam jenderal dan satu perwira dari sumur Lubang Buaya, 4 Oktober 1965. (Istimewa)
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Pembantu Letnan Dua Marinir (Purnawirawan) Sugimin, 79 tahun, mengatakan baru mendapat pengakuan pemerintah sebagai salah satu petugas pengambil jenazah Pahlawan Revolusi dari sumur Lubang Buaya setelah 15 tahun. Pengakuan itu diberikan oleh TNI Angkatan Darat dalam bentuk piagam penghargaan pada 18 Oktober 1980.

“Saya sudah tidak punya harapan bakal diakui pemerintah, karena awalnya saya mengira peran kami di Lubang Buaya pada 4 Oktober 1965 itu akan dihapus,” kata Sugimin saat ditemui di rumahnya, Jalan Ketintang Baru XII Nomor 27 Surabaya, Kamis, 21 September 2017.

Sugimin, anggota Batalion Intai Amfibi Korps Komando (KKO) TNI Angkatan Laut Karangpilang, Surabaya, merupakan satu dari 12 orang yang dibawa ke Lubang Buaya, Jakarta Timur, untuk mengangkat jenazah tujuh pahlawan revolusi dari dalam sumur tua. “Saya diajak ke Lubang Buaya karena pernah menolong orang kecebur sumur di Yogyakarta ,” ujarnya.

Baca: G30S 1965, Jokowi Undang Pensiunan TNI yang Angkat Jasad Pahlawan Revolusi

Selain Sugimin ada Winanto, M. Sutarto, Sumarno (dokter gigi), Kho Tjioe Liong (dokter tentara), Saparimin, J. Kandouw, A. Sudardjo, Hartono, Samuri, I. Subekti dan Baharudin. Sugimin mengaku masuk sekali  saja ke dalam sumur sedalam 15 meter dan berdiameter 75 sentimeter itu untuk mengikat kaki salah satu jenazah dengan tambang.  

Namun,  Sugimin  sudah sulit mengingat jenazah siapa yang diikatnya, juga urutan ke berapa ia masuk liang sumur. “Yang masih saya ingat, jenazah pertama yang ditarik ke atas ialah Pierre Tendean dan yang terakhir DI Panjaitan. Semua jenazah dalam keadaan utuh, tidak ada yang matanya dicungkil atau kemaluannya dipotong seperti cerita yang beredar,” kata Sugimin yang kala itu berusia 27 tahun dan berpangkat kopral.

Simak: Kenang Pahlawan Revolusi di G30S, TNI Tahlilan

Menurut Sugimin, proses evakuasi jenazah Ahmad Yani, Suprapto, S. Parman, DI Panjaitan, Sutoyo Siswomihardjo, MT Haryono dan Pierre Tendean, dimulai pukul 11.00 dan berakhir sekitar pukul 15.00.  Pangkostrad Letnan Jenderal Soeharto, Komandan Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) Kolonel Sarwo Edhie Wibowo serta Letnan Dua Sinton Panjaitan memantau jalannya evakuasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Jenazah dimasukkan peti dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Gatot Subroto menggunakan Panser. Setelah semua mayat terangkat, lokasi disterilkan, tidak boleh ada yang mendekat. Dijaga pasukan baret merah,” kata dia.

Lihat: Anak-anak Pahlawan Revolusi Luncurkan Buku

Keesokan harinya jenazah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dipimpin oleh Presiden Sukarno. Sugimin dan kawan-kawan tidak hadir dalam pemakaman itu karena tidak diundang. Sejak itu dia kembali ke kesatuannya di Karangpilang. Baru pada 1980, atau enam tahun sebelum pensiun, dia dipanggil ke Markas Besar TNI Angkatan Darat untuk menerima penghargaan atas jasa-jasanya dalam mengangkat jenazah pahlawan revolusi.

Sugimin menceritakan, pada saat menerima penghargaan dari TNI AD pada 18 Oktober 1980, anggotanya tidak lengkap. Dua di antaranya, kata dia, telah meninggal.

Ia mengaku bangga menerima piagam penghargaan yang ditandatangani Presiden Soeharto. “Semula saya mengira peran kami sudah dihapuskan, karena yang mengevakuasi kok Angkatan Laut, bukan Angkatan Darat,” ujar kakek sembilan cucu ini.

KUKUH S. WIBOWO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

Logo Kostrad. kostrad.mil.id
4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.


Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Beberapa waktu lalu, kabar duka datang dari keluarga Ratna Sari Dewi. Menantu Dewi Soekarno dan Bung Karno atau suami Kartika, meninggal dunia di Bali pada 3 Februari 2021. Instagram/@dewisukarnoofficial
Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.


Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Film Pengkhianatan G 30S PKI dan Rumah Kades
Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?


Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Menkopolhukam Mahfud MD berbincang dengan seorang eksil seusai pertemuan rombongan pemerintah dengan para eksil Indonesia di Diemen, Belanda, pada hari Minggu, 27 Agustus, 2023. Foto: Linawati Sidarto
Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.


Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Pemberitaan mengenai Dokumen Gilchrist dan hubungannya dengan Subandrio di Canberra Times edisi 3 Oktober 1966. Foto: trove.nla.gov.au
Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?


Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

9 Maret 2023

Kostrad atau Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, merupakan divis elit di TNI AD. Pasukan ini terdiri atas 2 divisi yang memiliki kemampuan terjun payung, didirikan pada tahun 1961 dengan motto Dharma Putera. Kostrad menggunakan baret hijau sebagai identitas diri, dipimpin oleh perwira tinggi bintang 3. Pasukan ini tergolong sebagai pasukan elit di Indonesia, dengan segudang pengalaman tempur. TEMPO/Hariandi Hafid
Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.


Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

4 Oktober 2022

Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie Wibowo (tengah), di depan mahasiswa yang tergabung dalam KAMI di halaman kampus UI, Jakarta, 10 Januari 1966. Foto: DOk. Perpusnas RI
Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

Sarwo Edhie dan pasukannya bertugas menumpas kelompok G30S dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dianggap bertanggung jawab terhadap G30S.


Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

3 Oktober 2022

Suasana sumur maut lubang buaya di Monumen Kesaktian Pancasila, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. Tempat tersebut nantinya akan dijadikan lokasi upacara untuk peringatan Hari Kesaktian Pancasila sekaligus mengenang korban dalam peristiwa G30S/PKI khususnya tujuh pahlawan revolusi pada 1 Oktober mendatang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Hari ini 57 tahun silam, pasca G30S, personel RPKAD menemukan sebuah sumur tua di Lubang Buaya area Halim tempat 6 jasa jenderal dan 1 kapten.


Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

2 Oktober 2022

Logo CIA. [www.the-parallax.com]
Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

David T. Johnson, dalam bukunya mengungkapkan bahwa Amerika Serikat, melalui tangan-tangan CIA, turut terlibat dalam G30S pada 30 September 1965.


Daftar Buku yang Membedah Peristiwa G30S

30 September 2022

Sjam Kamaruzaman. store.tempo.co
Daftar Buku yang Membedah Peristiwa G30S

Banyak buku yang diterbitkan dalam beragam versi membahas peristiwa G30S. Di antara buku itu ada Gestapu 65 PKI, Sjam, Bung Karno Nawaksara dan G30S.