Namun Dedi masih mempertanyakan keabsahan surat tersebut. "Dari sisi normatif, DPD Golkar belum menerima surat tersebut," katanya ketika dihubungi via telepon, Jumat, 22 September 2017.
Bupati Purwakarta ini mengungkapkan rapat-rapat DPP dan DPD Golkar Jawa Barat periode Juni hingga Agustus, yang hampir semuanya ia ikuti, tidak pernah membahas penetapan Ridwan dan Daniel sebagai cagub dan cawagub Jawa Barat.
Baca juga:Beredar SK Pimpinan Golkar Dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar
Dalam surat itu, tertulis keputusan penetapan dan pengesahan Ridwan dan Daniel berdasarkan rapat tentang penetapan pasangan calon gubernur, bupati, dan wali kota pada 15 Juni 2016 serta rapat tentang proses pilkada provinsi dan kabupaten di Provinsi Jawa Barat pada 1 Juli 2017, 1 Agustus 2017, dan 4 September 2017. Surat tersebut dibuat pada September 2017, tapi tidak tertera nomor dan tanggal surat.
"(Pada) rapat tanggal 1 Agustus, justru penetapan saya sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur," ujar Dedi.
Dedi juga mempertanyakan keabsahan surat yang ditandatangani Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Partai Golkar itu. Apalagi Ketua Umum Golkar Setya Novanto saat ini dikabarkan sakit dan dirawat di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta.
"Masak, orang yang sakit, apalagi habis operasi jantung, masih sempat-sempatnya bikin rapat memutuskan cagub dan cawagub yang menyangkut 46 juta masyarakat Jawa Barat dan masa depan Partai Golkar?" kata Dedi.
Dedi melanjutkan, dia sudah mencoba menghubungi Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham. "Sudah telepon ke Sekjen, tapi belum bisa dihubungi," ucapnya.
BUDIARTI UTAMI PUTRI