Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hidayat Tausiah di Masjid Agung Darussalam Cilacap

image-gnews
Hidayat Tausiah di Masjid Agung Darussalam Cilacap
Hidayat Tausiah di Masjid Agung Darussalam Cilacap
Iklan

INFO NASIONAL - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid memberikan tausiah subuh dalam “Subuh Berjamaah” di hadapan jamaah umum dan Forum Umat Islam (FUI), Jumat, 22 September 2017, di Masjid Agung Darussalam, Cilacap. Alumni pesantren Gontor yang menempuh studi di Madinah selama 13 tahun ini, mengambil topik mengenai momen hijrah Nabi Muhammad ke Madinah yang kini diperingati sebagai Tahun Baru Islam, yang menjadi penentu bagi umat Islam Indonesia untuk memiliki rujukan dalam perjalanan dan perjuangan Islam.

Dia juga mengemukakan bagaimana dalam peristiwa itu mempelajari tentang sejarah atau filosofi kehidupan perjuangan Rasulullah. Peristiwa yang membawa perubahan luar biasa dan menjadi tonggak pencatatan, sejarah, dan kegiatan, yakni hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah sebagai penanggalan tahun baru Islam.

Dia bercerita ketika Presiden Joko Widodo akan menetapkan hari Santri Nasional. Akhirnya‎ Hari Santri Nasional ditetapkan pada 22 Oktober, bukan pada 1 Muharam.‎ “Saya mengusulkan sebaiknya diambil dari hari ketika santri memiliki peran luar biasa, yakni ketika KH Hasyim Ashari mengumumkan fatwa atau resolusi jihad menentang kembalinya penjajah Belanda, yang membonceng sekutu dengan menyerang Surabaya dan akan menguasai kembali dari sana,” katanya.

Saat itu ada tiga fatwa jihad, pertama mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kedua, siapa pun yang meninggal dalam mempertahankan kemerdekaan maka mati sahid dan jihad fisabilillah. Ketiga, siapa pun yang membela Belanda akan dihukum mati. “Bung Tomo yang menyobek bendera Belanda, menjadi sosok yang tampil sebagai tokoh pejuang,” ujarnya.

Dia menuturkan di saat sudah selesai dengan kemerdekaan, Indonesia kemudian diserang beberapa pemberontakan termasuk komunis pada 1948 untuk membentuk Republik Indonesia Soviet.  Partai Komunis Indonesia (PKI) telah mencabik-cabik para korbannya dari kalangan kyai dan pesantren. Menurut Hidayat, yang mengembalikan NKRI dari pecah-belah dan tercabik-cabiknya Indonesia adalah Muhammad Natsir dari Partai Umat Islam Fraksi Masyumi pada 17 Agustus 1950. “Bung Karno memproklamasikan NKRI,” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Dengan semangat hijrah, maka kita hijrah dan meyakini keteladanan yang diberikan Nabi Muhammad.  Nabi membawa keteladanan kepada kita, dengan hijrah yang dilakukan menuju peradaban lebih baik,” tuturnya.

Hidayat mengatakan, bercermin dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad, umat Islam bisa keluar dari semua masalah dan saling berkontribusi menyelesaikan masalah. Dia mengajak umat Islam agar mengedepankan silaturahmi. “Setelah silaturahmi jangan menyerang sana-sini, hujat sana-sini. Silaturahmi ini untuk melakukan kedekatan asal-usul dan menyebarkan pesan baik,” ujarnya.

Dia mengemukakan, Rasul selalu mengingatkan agar manusia bisa memanusiakan umat lain, menyenangkan orang lain, tidak membuat kecewa, saling menghormati, dan menyebarluaskan perdamaian. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bamsoet Resmikan Sirkuit Gokart Electric Tercepat Pertama di Indonesia

1 hari lalu

Bamsoet Resmikan Sirkuit Gokart Electric Tercepat Pertama di Indonesia

Bambang Soesatyo meresmikan Barcode Gokart Electric di Mall of Indonesia (MOI).


Bamsoet Sebut Keluarga Besar Anak Kolong Berharap Kepada Prabowo

8 hari lalu

Bamsoet Sebut Keluarga Besar Anak Kolong Berharap Kepada Prabowo

Bamsoet mengatakan, keluarga besar Anak Kolong atau anak asrama putra/putri TNI-Polri, menaruh harapan besar kepada Prabowo Subianto sebagai kandidat terpilih di Pilpres 2024


Bamsoet Harap Kabinet Baru Pemerintahan Diisi Figur Kompeten

8 hari lalu

Bamsoet Harap Kabinet Baru Pemerintahan Diisi Figur Kompeten

Bamsoet menegaskan, kabinet mendatang harus diisi oleh orang-orang yang memiliki kompetensi, berintegritas, dan memiliki loyalitas yang tinggi.


Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

8 hari lalu

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.


Ketua MPR RI Bamsoet Gelar Open House Idul Fitri

9 hari lalu

Ketua MPR RI Bamsoet Gelar Open House Idul Fitri

Bambang Soesatyo dan keluarga menyelenggarakan open house sekaligus halal bihalal Idul Fitri 2024.


Bamsoet: SOKSI Apresiasi Arilangga dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran

14 hari lalu

Bamsoet: SOKSI Apresiasi Arilangga dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bambang Soesatyo mengatakan SOKSI mangapresiasi Kepemimpinan Airlangga Hartarto yang berhasil mendongkrak perolehan kursi Partai Golkar di DPR RI dan siap kawal kepemimpinan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan wakil presiden 2024-2029.


Bamsoet Akan Giatkan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Melalui Kanal Youtube

15 hari lalu

Bamsoet Akan Giatkan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Melalui Kanal Youtube

Bambang Soesatyo mengajak Youtube Indonesia untuk bekerjasama memasifkan konten Sosialisasi Empat Pilar MPR RI


Bamsoet Dorong Pemerintah Atasi Tingginya Harga Avtur

16 hari lalu

Bamsoet Dorong Pemerintah Atasi Tingginya Harga Avtur

Bambang Soesatyo menyoroti tingginya harga Avtur di Indonesia yang mencapai 20 persen lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.


Catatan Ketua MPR: Mencari Jalan Baru untuk Melindungi Penerimaan Negara

17 hari lalu

Catatan Ketua MPR: Mencari Jalan Baru untuk Melindungi Penerimaan Negara

Pembobolan penerimaan negara menjadi sorotan utama yang terus mengemuka, memunculkan upaya dan gagasan baru untuk mencari jalan atau strategi yang lebih efektif dalam melindungi penerimaan negara


Bukber Bersama Gerak BS, Bamsoet Ajak Perkuat Wawasan Kebangsaan

17 hari lalu

Bukber Bersama Gerak BS, Bamsoet Ajak Perkuat Wawasan Kebangsaan

Bambang Soesatyo mengingatkan membangun wawasan kebangsaan di era digital seperti saat ini mempunyai tantangan yang sangat kompleks.