INFO JABAR - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, tahun baru Islam 1 Muharam 1439 Hijriyah dapat dimaknai sebagai peristiwa hijrah atau cermin perjuangan untuk memperbaiki kehidupan disertai keberanian, perjuangan dan rela berkorban seperti dicontohkan Rasulullah SAW.
"Begitu pula Bangsa Indonesia, yang mulai hijrah sejak proklamasi tahun 1945, dengan substansi hijrah yakni perbaruan, perbaikan dari waktu ke waktu, mulai dari diri sendiri, lingkungan, hingga level negara, itu relevansinya," ujar Deddy Mizwar dalam sabutanya pada perayaan Tahun Baru Hijriah yang digelar Majelis Tarbiyah, di Kampung Bojong Desa Wanamekar Kecamatan Wanaraja, Garut, Jawa Barat, Rabu 20 September 2017.
Deddy menuturkan, tahun baru Islam dimulai saat Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah Almukarromah ke Madinatul Munawaroh, Arab Saudi. Ketika itu Mekkah tidak aman untuk syiar Islam, maka Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW beserta sahabat hijrah ke Madinah.
Wagub menambahkan, pergantian tahun hendaknya membuahkan perubahan pada seorang muslim. Tahun ini harus lebih baik dari tahun sebelumnya. "Pergantian tahun harusnya membawa makna perubahan, yakni mampu menghijrahkan diri untuk hidup lebih baik serta diridhoi Allah SWT," kata Demiz, sapaan akrab Wagub.
Tahun Baru Islam ini, kata Demiz, harus berdampak positif dalam kehidupan seorang muslim. ‘’Kalau tidak ada perubahan, atau sama saja dengan tahun-tahun sebelumnya, maka seseorang itu boleh dikata merugi. Belum mampu memaknai datangnya Tahun Baru Islam," ujar Deddy.(*)