TEMPO.CO, Jakarta - Sejarawan dari Universitas Gadjah Mada, Budiawan, menilai pemutaran kembali film Pengkhianatan G30SPKI adalah upaya Tentara Nasional Indonesia mempertahankan justifikasi sejarah dari perspektif mereka. Dengan memutar kembali film Pengkhianatan G30SPKI, TNI tidak membiarkan sejengkal pun peristiwa 1965 ditafsirkan berbeda.
Bagaimana menurut Anda: setuju atau menolak tafsir ulang itu? Apakah Anda punya kritik atau harapan yang ingin disampaikan ihwal isu tersebut? Suarakan melalui #TempoChallenge dan dapatkan hadiah utama sepeda fixie Reebok Circus bagi tiga orang beruntung.
Lima pemenang lainnya akan mendapatkan merchandise dari Tempo. Berikut syarat dan ketentuannya:
1. Follow Twitter @tempodotco dan Instagram @tempodotco
2. Baca artikel ini “Sejarawan Sebut TNI Tak Ingin Ada Tafsir Ulang Peristiwa 1965” lalu bagikan di akun Twitter kamu, serta beri pandanganmu di kolom caption. Jangan lupa imbuhkan hastag #TempoChallenge
Contoh hasil tweet:
Ayo berikan suaramu sekarang!
Event ini berlaku dari 19 - 24 September 2017. Keputusan juri tidak dapat diganggu-gugat. Pemenang tidak dipungut biaya apa pun. Tim Tempo akan menghubungi para pemenang 2 hari setelah event berakhir.
*/**