INFO JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyerahkan dana bantuan bagi warga muslim Rohingya sebesar Rp 2,1 miliar. Donasi itu berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jawa Barat, karyawan Bank BJB, dan masyarakat melalui Gerakan Jabar Peduli Rohingya, 4-17 September 2017.
Donasi diserahkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan kepada Rumah Zakat. Sekitar Rp 1,8 miliar dana bantuan berasal dari ASN Pemprov Jabar, beberapa dari kabupaten/kota di Jawa Barat, masyarakat dan beberapa masjid seperti Masjid Pusdai Jabar, Masjid Raya Bandung Jawa Barat. Sementara Rp 300 juta sisanya berasal dari karyawan Bank BJB.
Donasi ini diharapkan melengkapi langkah nyata masyarakat, khususnya warga Jawa Barat dalam merespon krisis kemanusiaan di Myanmar. Aher menyatakan akan terus mendorong agar tragedi kemanusiaan di Rohingya dibahas dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). "Untuk kasus ini (tragedi Rohingya) sudah menjadi kasus internasional, tapi tidak kunjung menjadi agenda Sidang Umum PBB untuk menjadi masalah dunia bersama-sama," ujar Gubernutr dalam sambutannya usai menyerahkan donasi pada acara Pengajian Rutin Pejabat Eselon Pemprov Jabar di Masjid Al Muttaqin Gedung Sate, Bandung, Senin, 18 September 2017.
Aher, sapaan akrab Gubernur, mengajak warga Jawa Barat khususnya dunia pendidikan melakukan aksi nyata dalam bentuk sumbangan dana maupun doa bagi Muslim Rohingnya. “Murid SMA/SMK, Aliyah di bawah Jawa Barat itu sekitar dua juta murid ya. Sekecil apa pun yang mereka kumpulkan, dikali dua juta orang kan cukup banyak,” kata Aher.
Warga Jabar yang ingin membantu bisa transfer ke rekening Bank BJB atas nama Jabar Peduli dengan Nomor Rekening 2345-6789-1000-1. "Rekeningnya masih tetap dibuka, mudah-mudahan secara berkala, nanti kalau sudah terkumpul lagi kami umumkan lagi. Kami terus mendorong masyarakat untuk ikut serta peduli terhadap masyarakat Rohingnya," tutur Aher.
Bantuan akan disalurkan melalui Rumah Zakat (RZ) yang nantinya akan bekerja sama dengan Asosiasi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (Akim) dan berbagai pihak terkait.
Sementara itu, Ulama Athian Ali, dalam ceramah pengajian rutin pejabat eselon Pemprov Jawa Barat mengungkapkan perlu aksi nyata untuk menghentikan kekerasan yang dialami Muslim Rohingya di Rakhine State, Myanmar .
Dia berharap Muslim Rohingya yang gugur meninggal dalam keadaan syahid. Sementara yang tidak gugur, kesabarannya menjadi jalan untuk meraih surga Allah SWT.
Tragedi Rohingya, kata dia, menjadi ujian bagi keimanan sebagai umat Islam. “Mereka (Muslim Rohingya) adalah saudara-saudara kita seiman. Yang kita dituntut oleh Allah lewat Rasulnya untuk membuktikan keimanan kita, seberapa jauh kita mampu mencintai saudara kita sesama Mukmin, seperti cinta kita kepada diri kita sendiri,” kata Athian. (*)