Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Basarah Tutup Sosialisasi Empat Pilar Metode Outbond di Palembang

image-gnews
MPR RI wajib melaksanakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar, yang salah satu metodenya adalah outbound.
MPR RI wajib melaksanakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar, yang salah satu metodenya adalah outbound.
Iklan

INFO MPR - Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan metode outbound untuk kalangan mahasiswa yang berlangsung sejak 15 September 2017 di Palembang, Sumatera Selatan, berakhir pada Minggu, 17 September 2017. Sebanyak 100 peserta dari 22 perguruan tinggi di Sumatera Selatan ini segera kembali ke kampusnya masing-masing, dengan membawa bekal ilmu yang mereka peroleh selama mengikuti kegiatan Sosialisasi Empat Pilar.

Ketua Badan Sosialisasi Empat Pilar MPR Ahmad Basarah menutup secara resmi kegiatan ini. Hadir juga dalam acara ini anggota MPR Fraksi Partai Golkar, H. Hardisoesilo, anggota MPR Kelompok DPD, Intsiawati Ayus, Wakil Rektor III Bidang Pendidikan UIN Raden Fatah Roro Rina Antasari, Kepala Biro Persidangan dan Sosialisasi Setjen MPR Tugiyana, Kepala Biro Administrasi dan Pengawasan Setjen MPR Suryani, para Dekan Fakultas di lingkungan UIN Raden Fatah, serta para pimpinan perguruan tinggi se-Provinsi Sumatera Selatan.

Dalam pidatonya, Ahmad Basarah menuturkan Sosialisasi Empat Pilar sudah dilakukan sejak 2012. Namun berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009, yang wajib disosialisasikan waktu itu adalah pasal-pasal dalam UUD Tahun 1945 yang telah diubah. Akan tetapi Ketua MPR RI periode 2009-2014 Taufik Kiemas menganggap ada yang lebih penting untuk disosialisasikan kepada bangsa Indonesia daripada sekadar UUD hasil perubahan. Menurut Basarah, hal itu tak lain adalah Pancasila sebagai Dasar Negara dan dalam perkembangannya diperkuat lagi dengan NKRI serta Bhinneka Tunggal Ika.

Jadi, ada empat yang harus disosialisasikan pada periode kepemimpinan MPR Taufik Kiemas, yaitu Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal. “Kalau sebelumnya menggunakan istilah Sosialisasi Putusan MPR dan Ketetapan MPR, untuk selanjutnya, karena ada empat yang harus disosialisasikan maka diberi nama Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara,” katanya.

Pimpinan MPR waktu itu menganggap perlu sosialisasi secara mendalam tentang prinsip-prinsip berbangsa dan bernegara yang bernama Pancasila, sebagai akibat di era reformasi telah terjadi penyampingan Pancasila dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut Basarah, hal itu terjadi karena di awal reformasi, kaum reformis telah membuat hipotesis yang keliru. Bahwa Presiden Soeharto yang telah berkuasa 32 tahun dengan sistem otoritarianisme itu jatuh karena Pancasila, karena P-4, dan karena kegiatan lain yang mengatasnamakan Pancasila.

Kemudian, lanjut Basarah, serta-merta ada Sidang Istimewa MPR di tahun 1999 yang mencabut TAP MPR Nomor II Tahun 1978 tentang Pedoman Pengalaman Penghayatan Pancasila (P4). Tidak ada lagi P4, lalu tidak berhenti di situ. Setelah P4 dicabut, BP-7 sebagai badan yang secara khusus bertanggung jawab untuk menyosialisasikan dan membangun mental ideologi pun dibubarkan. Berikutnya mata pelajaran Pancasila dalam UU Sisdiknas juga dicabut sebagai mata pelajaran pokok. “Maka sempurnalah upaya memisahkan bangsa Indonesia dari ideologinya sendiri,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Atas dasar itulah maka MPR pada 2014 mengambil inisiatif Pancasila harus dihidupkan kembali. “Maka beruntunglah adik-adikku, para dosen, pengajar, di Sumatera Selatan ini, khususnya di Palembang. Karena tokoh yang menghidupkan kembali Pancasila dan disosialisasikannya kembali melalui program Sosialisasi Empat Pilar ketika MPR dipimpin Wong Kito Galo bernama H. Taufik Kiemas, almarhum,” ucapnya disambut tepuk tangan para peserta.

Menurut Basarah, tanggung jawab melaksanakan sosialisasi ini ada pada lembaga eksekutif. Namun karena sebelumnya tidak ada kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan pemerintah, maka berdasarkan Pasal 15 Ayat 1 Huruf e Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 jo Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 jo Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2017 tentang MD3 maka anggota MPR RI wajib melaksanakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar, yang salah satu metodenya adalah outbound.

Namun sejak  7 Juni lalu, pemerintah telah membentuk badan khusus untuk melaksanakan sosialisasi Pancasila yang diberi nama Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP). Badan ini dipimpin Yudi Latief. Dengan demikian, saat ini, ada dua lembaga negara yang melaksanakan tanggung jawab sosialisasi ideologi bangsa Pancasila. Pertama MPR, payung hukumnya UU MD3, kedua UKP PIP dengan payung hukumnya Perpres 53 Tahun 2017. “Keduanya punya payung hukum dan kita akan bekerja sama untuk memantapkan ideology Pancasila,” tuturnya.

Kepada para peserta sosialisasi, Basarah berharap semua materi yang telah didapatkan hendaknya tidak berhenti sampai di sini. Karena tidak mungkin ideologi Pancasila yang menjadi panduan hidup berbangsa dan bernegara hanya disosialisasikan MPR dan UKP PIP saja, tetapi pemantapan ideologi bangsa semacam ini adalah tanggung jawab bersama. Karena pelestarian negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila ini hanya bisa dijamin kepastiannya dan kelanggengannya kalau pemimpinnya mengenal jati diri bangsanya sendiri, termasuk mengenal ideologi bangsanya sendiri. “Sebab, tidak ada negara besar di dunia yang bangsanya tidak mengenal jati diri bangsanya sendiri,” katanya. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bamsoet Resmikan Sirkuit Gokart Electric Tercepat Pertama di Indonesia

1 hari lalu

Bamsoet Resmikan Sirkuit Gokart Electric Tercepat Pertama di Indonesia

Bambang Soesatyo meresmikan Barcode Gokart Electric di Mall of Indonesia (MOI).


Bamsoet Sebut Keluarga Besar Anak Kolong Berharap Kepada Prabowo

7 hari lalu

Bamsoet Sebut Keluarga Besar Anak Kolong Berharap Kepada Prabowo

Bamsoet mengatakan, keluarga besar Anak Kolong atau anak asrama putra/putri TNI-Polri, menaruh harapan besar kepada Prabowo Subianto sebagai kandidat terpilih di Pilpres 2024


Bamsoet Harap Kabinet Baru Pemerintahan Diisi Figur Kompeten

7 hari lalu

Bamsoet Harap Kabinet Baru Pemerintahan Diisi Figur Kompeten

Bamsoet menegaskan, kabinet mendatang harus diisi oleh orang-orang yang memiliki kompetensi, berintegritas, dan memiliki loyalitas yang tinggi.


Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

7 hari lalu

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.


Ketua MPR RI Bamsoet Gelar Open House Idul Fitri

8 hari lalu

Ketua MPR RI Bamsoet Gelar Open House Idul Fitri

Bambang Soesatyo dan keluarga menyelenggarakan open house sekaligus halal bihalal Idul Fitri 2024.


Bamsoet: SOKSI Apresiasi Arilangga dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran

14 hari lalu

Bamsoet: SOKSI Apresiasi Arilangga dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bambang Soesatyo mengatakan SOKSI mangapresiasi Kepemimpinan Airlangga Hartarto yang berhasil mendongkrak perolehan kursi Partai Golkar di DPR RI dan siap kawal kepemimpinan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan wakil presiden 2024-2029.


Bamsoet Akan Giatkan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Melalui Kanal Youtube

15 hari lalu

Bamsoet Akan Giatkan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Melalui Kanal Youtube

Bambang Soesatyo mengajak Youtube Indonesia untuk bekerjasama memasifkan konten Sosialisasi Empat Pilar MPR RI


Bamsoet Dorong Pemerintah Atasi Tingginya Harga Avtur

16 hari lalu

Bamsoet Dorong Pemerintah Atasi Tingginya Harga Avtur

Bambang Soesatyo menyoroti tingginya harga Avtur di Indonesia yang mencapai 20 persen lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.


Catatan Ketua MPR: Mencari Jalan Baru untuk Melindungi Penerimaan Negara

16 hari lalu

Catatan Ketua MPR: Mencari Jalan Baru untuk Melindungi Penerimaan Negara

Pembobolan penerimaan negara menjadi sorotan utama yang terus mengemuka, memunculkan upaya dan gagasan baru untuk mencari jalan atau strategi yang lebih efektif dalam melindungi penerimaan negara


Bukber Bersama Gerak BS, Bamsoet Ajak Perkuat Wawasan Kebangsaan

16 hari lalu

Bukber Bersama Gerak BS, Bamsoet Ajak Perkuat Wawasan Kebangsaan

Bambang Soesatyo mengingatkan membangun wawasan kebangsaan di era digital seperti saat ini mempunyai tantangan yang sangat kompleks.