TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan bahwa saat ini krisis kemanusiaan etnis Rohingya harus dicarikan solusi terbaik. Indonesia harus mendukung penyelesain tragedi kemanusiaan di Myanmar sebagai sesama negara The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).
“Walaupun ada prinsip Non Intervention yang berlaku di ASEAN tapi itu jangan menghalangi Indonesia untuk membantu,” kata Agus di Club House, Mahogany Residence, Cimanggis, Depok, Sabtu, 16 September 2017.
Baca juga: Bantuan Pemerintah Indonesia untuk Rohingya Mencapai 54 Ton
Menurut Agus, Pemerintah Indonesia harus didukung menjadi pelopor dalam menciptakan perdamaian di kawasan ASEAN. Masyarakat harus mendukung kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah.”Terus di-follow up dengan berbagai upaya lainnya sehingga kita bisa benar-benar menjadi negara yang dianggap sebagai pionir dalam perdamaian di kawasan,” ujar Agus.
Putra Sulung Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengimbau agar masyarakat Indonesia tidak menanggapi krisis kemanusiaan yang dialami etnis Rohingya di Myanmar dengan membuat ricuh di negeri sendiri. Solidaritas masyarakat untuk membela etnis Rohingya dapat disampaikan melalui pemikiran-pemiran mengenai penyelesaian konflik.
"Kita tidak boleh justru menjadi ricuh di dalam negeri sendiri karena itu kontraproduktif dari upaya kita membantu warga Rohingya,” kata Agus.
Baca juga: PKS Sumbang Rp3,8 Miliar untuk Rohingya
Komunikasi, menurut Agus, menjadi bagian terpenting mengakhiri krisis kemanusiaan di Myanmar. Komunikasi formal berupa Goverment to Goverment maupun informal maupun saluran lain secara informal. “Dalam diplomasi dan hubungan internasional tidak melulu harus formal tapi yang sifatnya informal atau dibelekang layar biasa jauh lebih efektif,” ujar Agus.
Bantuan kemanusian, kata Agus, juga harus secepatnya disalurkan ke daerah pengungsian di Perbatasan Myanmar dan Bangladesh. Pengungsi membutuhkan makanan, air bersih, dan bantuan logistik lain berupa obat.
Penyelesaian yang menimpa etnis Rohingya, menurut Agus, harus dilakukan secara bersama-sama. Prinsip kemanusian mengajarkan untuk memperlakukan manusia dengan baik tanpa melihat perbedaan latar belakang. “Itulah yang dinamakan prinsip-prinsip imparsialitas,” katanya.
IRSYAN HASYIM