TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengkritik Wakil Ketua Front Pembela Islam Jafar Sodiq, yang meminta pemerintah Indonesia mengirimkan senjata untuk etnis Rohingya. "Mau kirim senjata gimana? beli aja gak bisa,” ujar Prabowo saat berorasi dalam Aksi Bela Rohingya yang digelar Partai Keadilan Sejahtera, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Sabtu, 16 September 2017.
Menurut dia, kondisi keuangan Indonesia saat ini tidak mungkin memberi bantuan senjata. “Negara kita tidak punya uang."
Baca:
Bantuan Indonesia untuk Rohingya Tiba di Bangladesh
PKS Sumbang Rp 3,8 Miliar untuk Rohingya
Oleh karena itu, kata Prabowo, Indonesia harus mengoreksi diri sendiri terlebih dahulu dan menjadi kuat agar disegani dunia internasional. Bila Indonesia tidak kuat, imbauan apa pun untuk menghentikan pembantaian etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar, tidak akan diperhatikan dunia. "Kalau diri sendiri gak beres, gimana mau didengar bangsa lain."
Sebaliknya, bila sudah kuat, dunia internasional akan melihat Indonesia tanpa perlu desakan dari dalam negeri. "Tidak usah banyak teriak, kita batuk saja orang akan segan.”
Baca juga:
Siapa Pencuit Paling Doyan Bahas Film G 30 S PKI? Ini...
Pansus Angket KPK, Benny Harman: Jokowi Akan Ambil Langkah Aman
Menurut Prabowo, bangsa Indonesia jangan buru-buru bicara angkat senjata untuk membantu menyelesaikan masalah etnis Rohingya. Ia menyarankan Indonesia untuk tetap tenang dan menghadapinya dengan kepala dingin.
Aksi Bela Rohingya ini diikuti ribuan kader PKS dan organisasi kemasyarakatan Islam yang memadati ruas Jalan Medan Merdeka Barat, tepat di depan Patung Arjuna Wiwaha. PKS menuntut tiga hal. Pertama, memaksa pemerintah Myanmar menghentikan kekerasan kepada warga Rohingya. Kedua, menuntut agar hak-hak kewarganegaraan etnis Rohingya dikembalikan. Ketiga, mendesak pelaku genosida dibawa ke Mahkamah Internasional.
AHMAD FAIZ