Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eggi Sudjana Tegaskan Dirinya Tak Terlibat Kasus Saracen  

image-gnews
Tim Pembela Ulama dan Aktivis yang diketuai Eggi Sudjana (kedua dari kanan) meminta penyidik melakukan gelar perkara. Jakarta, 1 Juni 2017. Tempo/Aditya Budiman.
Tim Pembela Ulama dan Aktivis yang diketuai Eggi Sudjana (kedua dari kanan) meminta penyidik melakukan gelar perkara. Jakarta, 1 Juni 2017. Tempo/Aditya Budiman.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Eggi Sudjana mengatakan kepolisian tidak pantas mengaitkan dirinya dengan kasus Saracen. Dia menegaskan justru dirinya sebagai korban fitnah.

"Saya tidak pantas dipanggil sebagai saksi, apalagi tersangka. Justru saya korban fitnah," kata Eggi saat ditemui di kantor firma hukumnya di Jalan Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Kamis, 14 September 2017.

Kepolisian menyatakan Saracen diduga adalah kelompok sindikat dalam bisnis hoax dan ujaran kebencian. Dalam susunan kelompok tersebut, ada nama Eggi Sudjana yang masuk dalam dewan penasihat. Polisi telah menetapkan Jasriadi, pimpinan kelompok tersebut, tersangka.

Baca: Dicatut Namanya, Eggi Sudjana Laporkan Ketua Saracen Jasriadi

Eggi menegaskan dirinya tak sepantasnya dikaitkan dengan Saracen yang berasal dari Jasriadi. Kata Eggi, dalam acara televisi, Jasriadi juga telah menyatakan tidak mengenal Eggi. "Dalam hukum, kalau tidak kenal itu hubungannya sudah putus itu," kata Eggi.

Kedua, Jasriadi mengaku asal comot saja, memasang nama Eggi Sudjana
dalam susunan dewan penasihat. "Jadi saya tidak tahu-menahu nama saya dicantumkan," kata dia. Ketiga, susunan itu belum legal, masih dalam wacana.

Dari tiga pengakuan Jasriadi tersebut, kata Eggi, seharusnya sudah menggugurkan dugaan dirinya terlibat pada Saracen.

Eggi merasa kasus yang ditimpakan padanya adalah upaya kriminalisasi. Dia mengaku sudah menjadi target operasi sejak terlibat dalam tim kuasa hukum yang membela Rizieq Shihab. "Saya bertanya pada Presiden Jokowi, apakah situasi ini pesanan Presiden, saya harus diperiksa," tanya Eggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simak pula: Dikaitkan dengan Kelompok Saracen, Eggi Sudjana Menolak Diperiksa

Atas pertanyaan tersebut, Eggi meyakini  Jokowi bakal membantah kasus tersebut sebagai pesanan. Tapi, bila benar bukan pesanan, Eggi mempertanyakan kenapa anak buah Jokowi, seperti Seknas Jokowi, memperlakukan dirinya sedemikian rupa.

Selanjutnya, Eggi juga mempertanyakan mengapa dirinya dikriminalisasi setelah memegang kasus Rizieq Shihab. Dia pun menyebut sejumlah orang yang mendapat kasus setelah berkaitan dengan pembelaan pada Rizieq Shihab ataupun terlibat dalam demo besar 212. Contohnya adalah pembacokan pada pakar IT ITB Hermansyah, lalu penangkapan-penangkapan sejumlah tokoh lainnya seperti Al-Khathath, dan lainnya. "Sepertinya ini pesanan gitu lho. Kalau itu bukan Alhamdulillah, tapi tolong Presiden tertibkan anak buahnya itu," kata Eggi.

Kuasa hukum Eggi, Razman Arif Nasution, mengatakan Eggi adalah korban ujaran kebencian yang dilakukan sejumlah orang yang tergabung dalam Seknas Jokowi. Hal itu, kata Razman, terlihat saat Eggi hendak berangkat menunaikan ibadah haji beberapa pekan lalu. Saat itu, banyak ujaran kebencian pada Eggi Sudjana yang menudingnya hendak kabur ke luar negeri, serta ujaran-ujaran kebencian lainnya.

Atas ujaran tersebut, Razman telah melaporkan ke Bareskrim Mabes Polri tiga pekan lalu. "Tapi sampai sekarang kami belum diinfokan siapa penyidiknya," kata Razman. Perlakuan ini dirasakan berbeda saat polisi menangani kasus Jonru Ginting. "Dalam waktu tiga hari setelah laporan, kepolisian langsung memproses kasus tersebut," kata Razman.

AMIRULLAH SUHADA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bawaslu Tolak Aduan Laporan Partai Pemersatu Bangsa

29 Agustus 2022

Eggi Sudjana mendaftarkan partainya, Partai Pemersatu Bangsa ke KPU untuk mengikuti tahapan verifikasi partai politik. Untuk pemilihan anggota legislatif 2019 mendatang, dirinya berhadap bisa mendapatkan 3-5 di DPR RI. Tempo/Dias Prasongko
Bawaslu Tolak Aduan Laporan Partai Pemersatu Bangsa

Bawaslu RI memutuskan menolak aduan laporan dugaan pelanggaran administrasi tahapan pendaftaran partai politik yang diajukan Partai Pemersatu Bangsa.


Bacakan Pledoi Gus Nur, Egi Sudjana Tunjukkan Dua Buku yang Kritik NU

28 Maret 2021

Sugi Nur Raharja alias Gus Nur. ANTARA FOTO/Kemal Tohir
Bacakan Pledoi Gus Nur, Egi Sudjana Tunjukkan Dua Buku yang Kritik NU

Gus Nur menyebut NU seperti bus umum yang dikemudikan oleh sopir yang mabuk kondekturnya teler dan kernetnya ugal-ugalan.


Dilaporkan Makar, Kivlan Zen Tunjuk Eggy Sudjana Jadi Pengacara

8 Mei 2019

Mantan Kepala Staf Komando  Cadangan Strategis Angkatan Darat  Mayor Jenderal  Purnawirawan Kivlan Zen di sela-sela Simposium Anti PKI di Balai Kartini Jakarta, 1 Juni 2016. TEMPO/Arkhe
Dilaporkan Makar, Kivlan Zen Tunjuk Eggy Sudjana Jadi Pengacara

Kivlan Zen menyerahkan kasus hukum yang menjeratnya kepada pengacara Eggy Sudjana.


Amien Rais Diperiksa di Ruang Mewah, Ini Cerita Eggy Sudjana

10 Oktober 2018

Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais diperiksa terkait kasus penyebaran hoaks Ratna Sarumpaet. Rabu, 10 Oktober 2018. Tempo/Zara Amelia
Amien Rais Diperiksa di Ruang Mewah, Ini Cerita Eggy Sudjana

Eggy Sudjana mengatakan Amien Rais diperiksa kasus berita bohong oleh Ratna Sarumpaet di ruangan yang cukup megah di Polda Metro Jaya.


Eggi Sudjana: Ada Gerakan Besar Jika Buni Yani Divonis Bersalah

9 November 2017

Eggi Sudjana ditemui usai menghadiri acara salat subuh berjamaah sekaligus peringatan hari ulang tahun Brigade Jawara Betawi 411. Acara ini diselenggarakan di Masjid Jami Al-Ma'mur Tanah Abang, Jakarta Pusat, 5 November 2017. Tempo/Dias Prasongko
Eggi Sudjana: Ada Gerakan Besar Jika Buni Yani Divonis Bersalah

Jika Buni Yani dinyatakan bebas, Eggi menganggapnya sebagai anugerah Tuhan.


Eggi Sudjana: Ahok Dihukum, Seharusnya Buni Yani Bebas

9 November 2017

Buni Yani (kiri) berbincang dengan tim kuasa hukum pada sidang perdana kasus dugaan penyebaran ujaran kebencian di Pengadilan Negeri Bandung, 13 Juni 2017. Buni Yani mengunggah penggalan video pidato Ahok terkait Surat Al Maidah ayat 51. ANTARA/Agus Bebeng
Eggi Sudjana: Ahok Dihukum, Seharusnya Buni Yani Bebas

Aktivis, Eggi Sudjana, melakukan berbagai upaya untuk menghindarkan Buni Yani dari hukuman.


Beri Selamat Jokowi, Eggi: Baik-Baiklah terhadap Umat Islam

5 November 2017

Eggy Sudjana. TEMPO/Yosep Arkian
Beri Selamat Jokowi, Eggi: Baik-Baiklah terhadap Umat Islam

Eggi menilai Jokowi ingin memisahkan Islam dengan politik.


Eggi Sudjana Minta Jokowi Tak Pisahkan Islam dan Politik

5 November 2017

Eggi Sudjana ditemui usai menghadiri acara salat subuh berjamaah sekaligus peringatan hari ulang tahun Brigade Jawara Betawi 411. Acara ini diselenggarakan di Masjid Jami Al-Ma'mur Tanah Abang, Jakarta Pusat, 5 November 2017. Tempo/Dias Prasongko
Eggi Sudjana Minta Jokowi Tak Pisahkan Islam dan Politik

Eggi Sudjana yang juga Penasehat Alumni 212 minta Presiden Jokowi tak memisahkan Islam dan Politik.


Ganaspati Bidik Eggy Sudjana dan Budi Akbar Jadi Tersangka

18 Oktober 2017

Ilustrasi facebook. REUTERS
Ganaspati Bidik Eggy Sudjana dan Budi Akbar Jadi Tersangka

Laporan penistaan agama yang dilakukan Eggy Sudjana akan dilakukan di Direskrimum Polda Jateng


Eggi Sudjana Daftarkan Partai Pemersatu Bangsa ke KPU

16 Oktober 2017

Eggi Sudjana mendaftarkan partainya, Partai Pemersatu Bangsa ke KPU untuk mengikuti tahapan verifikasi partai politik. Untuk pemilihan anggota legislatif 2019 mendatang, dirinya berhadap bisa mendapatkan 3-5 di DPR RI. Tempo/Dias Prasongko
Eggi Sudjana Daftarkan Partai Pemersatu Bangsa ke KPU

Menurut Eggi, PPB sebenarnya sudah terbentuk pada 2001, tapi baru didaftarkan tahun ini.