TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menolak partainya dikaitkan dengan sindikat ujaran kebencian Saracen. Apalagi alasannya karena terduga anggota Saracen, Asma Dewi, pernah berfoto bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta yang diusung Partai Gerindra, Sandiaga Uno.
"Apa urusannya dengan Saracen. Buktikan saja kalau memang salah, tapi harus adil," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 13 September 2017.
Baca : Mengenal Asma Dewi, Terduga Donatur Saracen
Fadli menuding ramainya opini di media sosial yang mengaitkan Prabowo dan Gerindra dengan Saracen sebagai upaya mendiskreditkan pihaknya. "Usut saja, tapi jangan coba-coba rekayasa," ucapnya.
Menurut Fadli, hal wajar jika ada orang yang berfoto bersama Prabowo atau Sandiaga dan mengunggahnya. "Sebagai seorang tokoh nasional, wajar bila banyak orang yang ingin berfoto dengan Prabowo," ujarnya.
Baca : Kasus Saracen, Polisi Sebut Asma Dewi Sudah Diingatkan Kakaknya
Meski ada foto Prabowo atau Sandiaga bersama Asma, kata Fadli, belum tentu Ketua Umum Partai Gerindra itu mengenalnya. "Kadang kami juga tidak tahu sedang foto sama siapa," tuturnya.
Fadli juga menyinggung mengenai foto Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Dimas Kanjeng, tersangka kasus pembunuhan, penipuan, dan pencucian uang yang sempat viral di media sosial. Hal ini juga tidak bisa dikatakan bahwa Presiden mengenalnya. "Apa artinya? Apa Jokowi pengikut Dimas Kanjeng? kan enggak," katanya. Menurut Fadli, hal itu pun berlaku antara Asma Dewi dan Prabowo.
AHMAD FAIZ