Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesantren Ini Rehabilitasi Pengguna Narkoba dengan Cara Direbus

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Ilustrasi rehabilitasi narkoba. Addictionblog.org
Ilustrasi rehabilitasi narkoba. Addictionblog.org
Iklan

TEMPO.CO, Purbalingga - Pondok Pesantren Nurul Ichsan Al Islami yang terletak di Desa Karangsari, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga selama ini dikenal sebagai tempat rehabilitasi bagi pengguna narkoba. Metode rehabilitasi yang digunakan dengan cara memasukkan pasien pada tungku berisi air mendidih dan ramuan herbal.

Pengasuh Ponpes Nurul Al Islami, KH Ahmad Ichsan Maulana menceritakan keahlian merehabilitasi dengan metode merebus diperoleh dari padepokan di Banten pada 1997. Dia harus menjalani puasa selama 99 hari di bawah asuhan Syech Rochmat Sunan Godok. "Ilmu godok awalnya digunakan untuk menghilangkan dan menetralisir ilmu hitam," ujarnya ketika ditemui Tempo di ponpes miliknya, Sabtu malam, 9 September 2017.

Ponpes yang diasuh oleh pria berjuluk Kiai Suro Godok ini berdiri pada 2000 silam. Lima tahun kemudian, jumlah santri mencapai 600 orang. Sejak tahun 2007, jumlah santri mengalami penurunan karena semakin banyaknya pasien yang datang. Metode rehabilitasi yang digunakan pun masih dengan cara menenggelamkan kepala pasien selama beberapa detik di pemandian di Kecamatan Onje.

Baca juga: Polisi Nyambi Edar Sabu, Kapolres Bekasi: di Atas 5 Tahun Penjara  

"Awal-awal banyak pasien kiriman dari Mabes Polri. Sekali dapat kiriman bisa 10 orang. Beberapa diantaranya ada yang bertato dan pernah berkelahi dengan santri," ujarnya.

Rehabilitasi pecandu narkoba dengan metode rebus, kata Achmad, mulai diterapkan pada 2011 silam. Ramuan yang direbus diantaranya seperti kurma azwa (kurma nabi), madu, daun jambu, daun sirih wulung, daun salam, daun pepaya, kecubung, kunyit dan kelapa hijau.

Pasien mulai direbus di dalam tungku besi berukuran diameter dan tinggi 180 cm, saat air berisi ramuan mulai mendidih setelah dipanaskan dengan menggunakan kompor berbahan bakar solar. "Agar tidak melepuh saya kasih air tawasul yang berisi doa untuk guru, ulama, sampai para nabi. Terapi godok biasanya dilakukan pada malam Minggu," katanya.

Durasi waktu pasien yang direbus diantara 10-30 menit. Pasien pengguna narkoba di atas 10 tahun dapat sembuh setelah menjalani rehabilitasi selama setahun, pasien di bawah 10 tahun direhabilitasi selama 6 bulan. Sedangkan pasien pemula direhabilitasi selama 41 hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain pengguna narkoba, Achmad juga mampu merehabilitasi orang yang mengalami gangguan jiwa. Selain itu, Achmad mengaku mampu mengobati penyakit kelamin yang pernah dialami pekerja seks komersial. Termasuk penyakit asam urat dan stroke ringan. "Dari dulu sampai sekarang pasien yang berobat di ponpes tidak saya kenakan tarif. Niatnya ingin membantu dan meringankan beban sesama," katanya.

Sampai saat ini, Achmad sudah menyembuhkan 700 orang pengguna narkoba. Adapun pasiennya sebagian besar berasal dari Palembang, Aceh, Kalut, Kaltim, Pontianak, Makasar, Bangka Belitung. Kini Achmad dibantu sebanyak 13 relawan yang dipekerjakan langsung dari Kementerian Sosial setelah Ponpes Nurul Ichsan Al Islami dijadikan oleh Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) oleh Khofifah Indar Parawansa 2015 lalu.

Baca juga: Penjelasan Budi Waseso Soal Keputusan BNN Merekrut TNI Aktif

MRM, 18 tahun, salah seorang pasien Achmad, mengaku selama menjalani terapi godok tubuhnya menjadi lebih tenang dan rasa gelisah mulai berkurang. Namun seusai terapi dia pernah mengalami pusing. Ini dikarenakan gejala dehidrasi selama terapi. "Setelah terapi banyak minum air putih," tuturnya.

Sejak kelas 3 SMP, dia mengaku menjadi pengguna narkoba jenis Ekzimer, Reklona, Alprazolam, dan Merpolam. Frustasi karena sepak bola yang membuatnya menggunakam narkoba. Untuk mendapatkan narkoba, dia bercerita harus menggadaikan dua sepeda motor milik orangtuanya. "Masa depanku masih panjang. Saya ingin berhenti karena ingin kuliah dan menjadi psikolog," katanya.

BETHRIQ KINDY ARRAZ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

6 jam lalu

Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantono, memberikan keterangan terkait pelaporan perundungan yang dilakukan terhadap Pilot Loin Air, di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta. 30 Agustus 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.


Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

9 jam lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.


Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

10 jam lalu

Barang bukti dihadirkan dalam Konferensi Pers Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Bareskrim Polri & Polda Jajaran Operasi Escobar 2024 di Gedung Bareskrim Polri Jakarta, 13 Maret 2024. Di antaranya, sabu 2,8 ton, ekstasi 1.030.559 butir, ganja 1,6 ton, kokain 8,64 Kg, tembakau gorilla 127,2 Kg, etamine 24,8 Kg dan obat keras sebanyak 4.875.406 butir. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

Polres Metro Bekasi Kota menangkap pelaku peredaran narkoba berinisial MH yang kerap bertransaksi di Jalan Raya Caman, Pondok Gede, Kota Belasi.


Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

19 jam lalu

Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Pol. Mukti Juharsa. (ANTARA/Laily Rahmawaty
Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

Dua pegawai maskapai swasta yang diduga sebagai kurir narkoba itu ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.


Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

7 hari lalu

Ratusan pemuda ditangkap polisi dalam konvoi malam takbiran di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, 10 April 2024. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

Polisi mendapati enam pemuda yang konvoi saat malam takbiran di kawasan Jakarta Barat positif mengonsumsi narkoba.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

8 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

9 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.


Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

9 hari lalu

Polisi mengamankan pelajar yang melakukan konvoi buka di jalanan, Jakarta, Jumat (5/4/2024). ANTARA/HO-Polsek Metro Tamansari
Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

Polres Metro Jakarta Barat akan memanggil sekolah maupun orang tua dari remaja yang kedapatan konvoi motor membawa petasan dan kembang api.


Hijrah Mantan Teroris

9 hari lalu

Hijrah Mantan Teroris

Cap teroris membuat mantan terpidana kasus terorisme kesulitan berbaur di masyarakat. apa yang dilakukan?


Polisi Tangkap 4 Tersangka Peracik di Laboratorium Ekstasi Milik Fredy Pratama di Sunter

10 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Polisi Tangkap 4 Tersangka Peracik di Laboratorium Ekstasi Milik Fredy Pratama di Sunter

Bareskrim menggerebek pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung yang dikendalikan langsung oleh Fredy pratama.