TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 70 pemuda dari penjuru nusantara akan dipilih menjadi peserta pengerak menyelesaikan masalah sampah laut. Sebelum terjun ke lapangan mereka lebih dulu mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Indonesia Youth Marine Debris Summit (IYMDS) di Ancol, Jakarta, pada 24-29 Oktober 2017 .
Menurut Direktur Divers Clean Action, Swietenia Puspa Lestari, 70 peserta tersebut berasal dari 34 provinsi di Indonesia yang merupakan hasil seleksi. Mereka harus mempunyai komitmen terhadap program ini, memiliki potensi kepemimpinan serta jaringan di masyarakat. "Yang lolos seleksi mendapat jaminan pembiayaan akomodasi dan transportasi pulang pergi dari daerah asal menuju ke Jakarta," kata Swietenia saat berkunjung ke kantor Tempo pada Rabu, 6 September 2017.
Baca: Menteri Yahya Usul Ada Gerakan Nasional Bersihkan Sampah Laut
Menurut Swietenia, pelatihan berlangsung lima hari sudah termasuk kegiatan di Kepulauan Seribu. Agenda pelatihannya meliputi workshop, field trip, diving atau snorkeling di Kepulauan Seribu. Setelah mengikuti acara ini, peserta langsung kembali ke daerah asal untuk melaksanakan rencana-rencananya. "Action plan selama satu tahun. Diharapkan selama setahun itu ada solusi nyata dalam memecahkan masalah sampah laut."
Swietenia menjelaskan, pemuda di seluruh Tanah Air yang ingin mengikuti kegiatan ini masih ada kesempatan mendaftar hingga 17 September 2017. Caranya dengan membuka situs www.iymds.com. Syaratnya warga negara Indonesia, berusia 18-25 tahun, bertempat tinggal di Indonesia dan membuat pernyataan siap melaksanakan aksi nyata membuat perubahan bagi masyarakat.
Swietenia menuturkan, sampah plastik yang bertebaran di laut berasal dari daratan. Volume sampah laut terutama plastik semakin banyak dari tahun ke tahun. Kondisi ini disebabkan oleh pengelolaan sampah di daratan kurang efektif dan ditambah perilaku buruk masyarakat yang masih membuat kotoran di sembarang tempat.
Karena itu, kata Swietenia, persoalan sampah menjadi tantangan serius. Semua penduduk harusnya bekerja sama untuk penanggulangan sampah. Pemerintah pun, kata dia, harus lebih memperhatikan pengelolaan sampah di pulau-pulau kecil. Selain itu, pemuda harus konsisten bergerak dan beraksi mengatasi permasalahan sampah langsung di daerah pulau-pulau kecil, pantai dan lautan.
Swietenia menambahkan, 70 peserta terpilih akan dibagi ke dalam 14 kelompok untuk merancang dan mengimplementasikan rencana kerjanya dalam mengatasi sampah laut. Kelompok dengan rencana kerja terbaik mendapat kesempatan menjadi wakil Indonesia dalam Our Ocean Conference – sebuah konferensi tingkat internasional milik pemerintah Amerika Serikat yang fokus pada masalah sumber daya laut. Acara konferensi ini akan berlangsung di Bali pada 2018.
SALAMA PICALOUHUTA | ELIK S