TEMPO.CO, Klaten - Terkait dengan rencana aksi peduli Rohingya di masjid dekat Candi Borobudur, Masjid An Nur, Kabupaten Magelang, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Brigadir Jenderal Indrajit mengimbau seluruh umat Islam di Jawa Tengah menunaikan ibadah salat Jumat hari ini, 8 September 2017, di masjid di wilayah masing-masing atau di masjid terdekat.
"Tidak usah ke Masjid An Nuur, Kabupaten Magelang. Sebab, masjid di sana kapasitasnya terbatas," katanya di sela kegiatan operasi simpatik di Jalan Raya Solo-Yogyakarta wilayah Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat pagi.
Baca juga: Kisah Horor Rohingya: Warga Disuruh Masuk Rumah Lantas Dibom
Operasi simpatik tersebut bertujuan mencegah sebagian masyarakat, yang akan mengikuti aksi peduli Rohingya, yang diselenggarakan alumni 212 di Masjid An Nur Magelang. Masjid tersebut berjarak sekitar 1,5 kilometer dari Candi Borobudur.
Alumni 212 adalah sebutan untuk peserta Aksi Bela Islam Jilid III yang diselenggarakan di Monumen Nasional pada 2 Desember 2016 terkait dengan pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dinilai menistakan agama.
Infografis: Perjalanan Konflik Rohingya
Indrajit mengatakan, aksi simpatik yang dilaksanakan serentak di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah itu melibatkan lebih dari 2.000 personel polisi dari berbagai unsur. Sekitar 800 personel di antaranya (termasuk 100 personel tambahan dari Polda DIY) diterjunkan di sejumlah titik di wilayah Klaten.
Menurut Indrajit, aksi simpatik tersebut bukan berarti kepolisian melarang sebagian masyarakat menunaikan ibadah salat Jumat, salat gaib, ataupun penggalangan dana untuk warga etnis Rohingya, yang kembali menjadi sasaran kebrutalan rezim pemerintah dan ekstremis Budha di Myanmar. "Silakan salat Jumat di masjid setempat masing-masing. Kalau sebagian masyarakat (dari berbagai daerah) ke Masjid An Nur, yang kapasitasnya terbatas, nanti justru mengganggu kegiatan ibadah masyarakat Magelang," ucapnya.
Selain berpotensi mengganggu jemaah masjid An Nur, Indrajit berujar, kegiatan unjuk rasa juga dilarang dilakukan di tempat ibadah. "Operasi simpatik ini dilaksanakan secara menyeluruh. Mungkin bisa lolos di sini, tapi tidak lolos di sana. Daripada buang-buang tenaga dan waktu menjelang salat Jumat, lebih baik segera kembali dari sekarang," tuturnya.
Sejak pagi hingga siang, Indrajit menambahkan, tidak sedikit masyarakat yang hendak mengikuti aksi peduli Rohingya di Masjid An Nur, Magelang, bersedia kembali setelah mendapatkan penjelasan secara simpatik dari anggotanya.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Aksi Alumni 212 Peduli Rohingya, Anang Imamuddin, mengatakan ada sekitar 250 elemen masyarakat Islam dari seluruh Jawa dan sebagian dari Sumatera dan Maluku yang akan mengikuti aksi damai di Masjid An Nur, yang direncanakan berlangsung hari ini.
"Kegiatannya hanya salat Jumat, doa bersama, dan penggalangan dana," katanya kepada Tempo pada Selasa lalu soal aksi peduli Rohingya di Magelang.
DINDA LEO LISTY