TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Pekalongan Achmad Alf Arslan Djunaid meninggal pada Kamis, 7 September 2017. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Alex, sapaan akrabnya, sempat membuat janji bertemu dengan Tempo.
Tempo berencana mewawancarai Alex sebagai wali kota tentang keberhasilan Kota Pekalongan membangun inovasi pelayanan berbasis Teknologi Informasi. Tempo membikin janji sehari sebelumnya pada Rabu, 6 September 2017. "Sy hr ini ke makasar ms faiz br kamis bsk plg," tulis Alex melalui aplikasi pesan Whatsapp 08.06 WIB.
Keesokan harinya, Kamis, ia sempat menyanggupi untuk bertemu Tempo di Kantornya sekitar pukul 13.00 WIB. "Saya sudah di Pekalongan. Ketemu di Kantor jam 13.00 WIB," kata Alex sekitar pukul 10.46 WIB.
Saat itu, dia baru saja tiba di Kota Batik setelah melakukan perjalanan darat dari Bandara Ahmad Yani Semarang. Sebelumnya, Alex baru saja melakukan perjalanan dinas di Kota Makassar, Sulawesi Selatan untuk mengikuti pertemuan forum kota kreatif.
Menurut Kepala Bagian Humas Setda Kota Pekalongan Arif Karyadi, atasannya itu langsung istirahat di kamar begitu tiba di Pekalongan. Selepas Dzuhur sekitar pukul 13.00 WIB Alex ditemukan terjatuh di lantai kamar. "Keluarga langsung memanggil dokter dan langsung membawanya ke rumah sakit," katanya.
Sempat mendapatkan penanganan selama dua jam, Alex akhirnya menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 15.30 WIB di rumah sakit umum daerah (RSUD) Bendan Kota Pekalongan. Jenazahnya langsung dibawa ke rumahnya di Jalan Toba, Pekalongan Timur, Kota Pekalongan untuk disemayamkan. "Rencana besok dimakamkan habis Salat Jumat di Pondok Pesantren Djunaid," katanya.
Alex meninggal dunia di usianya yang ke 47 tahun. Dia menjabat sebagai Wali Kota Pekalongan sejak Februari 2016 setelah menang pilkada serentak pada Desember 2015. Dia maju melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersama wakilnya Saelany Mahfudz.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ