TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Program Studi Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik (MPRK) Universitas Gadjah Mada dan Sekretaris Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) UGM Samsu Rizal Panggabean meninggal di Ruang ICCU Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta, pada pukul 05.10 Kamis, 7 September 2017. Samsu dirawat di rumah sakit setelah menjalani operasi pemasangan ring jantung sekitar dua pekan lalu.
“Bang Rizal menjalani operasi pemasangan empat ring di jantungnya,” kata Direktur PSKP UGM Nadjib Azka saat dihubungi Tempo, Kamis, 7 September 2017.
Baca juga: Samsu Rizal Panggabean: Sengketa Tempat Ibadah Tak Melulu Tugas Polri
Sepekan kemudian, Samsu Rizal sempat pulang ke rumahnya. Namun sekitar 2-3 hari lalu dia kembali dirawat di rumah sakit karena merasa tidak enak badan. “Mungkin ada gangguan pasca operasi sehingga perlu periksa kembali,” kata Nadjib.
Menurut Nadjib, latar belakang pendidikan Samsu Rizal tergolong unik. Almarhum menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Agama Islam Negeri (sekarang Universitas Islam Negeri) Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Ilmu Hubungan Internasional UGM. Juga alumnus Pondok Pesantren Gontor di Ponorogo.
“Bang Rizal pernah menulis buku tentang tafsir kontekstual terhadap Al Quran bersama Taufik Adnan Amal secara progresif,” kata Nadjib.
Tafsir progresif atas Al Quran tersebut ditekankan oleh Samsu Rizal, antara lain bahwa persoalan hukum pada masa Nabi Muhammad SAW pada kondisi sosial masa itu tidak selalu sama penerapannya pada saat ini. Seperti soal hukum potong tangan, penerapan zakat. “Jadi diletakkan pada kontek sosio historis dulu dan sekarang. Tidak kaku,” kata Nadjib.
Sementara pendidikan S2 dan S3-nya berfokus pada manjemen konflik. Pendidikan S2 diselesaikannya di Institute for Conflict Analysis and Resolution George Manson University, sedangkan S3-nya di UGM pada 2015 lalu. “Latar belakang ilmu agamanya sangat membantunya dalam riset dan upaya penyelesaian konflik di beberapa daerah,” kata Nadjib.
Beberapa riset resolusi konflik yang dilakukan Samsu Rizal antara lain konflik di Aceh, Poso, dan Papua. Sedangkan dua riset yang tengah didalaminya adalah konflik di Poso dan kekerasan politik di Papua. “Bang Rizal sering bolak balik ke sana,” kata Nadjib.
Dalam konflik di Poso, Samsu Rizal Panggabean berfokus pada upaya pendampingan dan deradikalisasi terhadap kaum militan radikal. Salah satu hasilnya adalag adanya perubahan kelompok militan di sana.
PITO AGUSTIN RUDIANA