INFO PURWAKARTA - Warga Desa Sukamukti, Kecamatan Maniis, Purwakarta, Jawa Barat, layak bergembira. Setelah terisolasi selama 54 tahun, kini mereka terbebas. Hal itu berkat dibangunnya jalan raya permanen menuju desa tersebut. Jalan itu dibangun sepanjang 7,5 kilometer dengan lebar sembilan meter. "Sekarang mah kalau mau ke kota, cukup pakai sepeda motor dan waktunya hanya 45 menit. Rasanya seperti baru menikmati kemerdekaan," ujar Husen, warga Sukamukti, Rabu, 6 September 2017.
Desa ini terisolasi sejak dibangunnya Waduk Jatiluhur yang mengairi 240 ribu hektare sawah di Pantai Utara Jawa Barat dan menghasilkan tenaga listrik untuk interkoneksi Jawa-Bali. "Kampung kami berubah menjadi hutan belantara serta tak ada akses jalan sama sekali untuk menuju desa tetangga, apalagi ke kota," kata Ruhiyat, warga kampung Sodong, Sukamukti.
Selama itu pula warga mengandalkan ojek perahu dengan waktu tempuh lama dan ongkos yang tidak sedikit. “Kalau warga ingin pergi ke Kota Purwakarta, diperlukan waktu lima jam karena perahunya harus muter-muter dan ongkos pergi-pulang Rp 300 ribu. Segala sesuatu itu menjadi sulit serta mahal," ucap Ruhiyat.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan saat pertama kali menjabat, dia harus menggunakan motor trail dengan menyusuri jalan setapak ketika berkunjung ke Desa Sukamukti. Kini dia merasa senang karena bisa membebaskan warga desa dari isolasi.
Dedi berinisiatif membangunkan jalan lingkar barat Sukasari-Maniis sejauh 47 kilometer dengan menghabiskan biaya Rp 300 miliaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan belanja Negara 2017.
Baca Juga:
Dengan adanya jalan ini, Dedi berpesan agar warga tidak euforia terlalu lama, terutama dalam penguasaan lahan. "Jangan cepat-cepat menjual lahan untuk beli ini dan itu. Sebab, wilayah Desa Sukamukti termasuk dalam pengembangan wisata berbasis air yang tengah kami kembangkan di sekitar Waduk Jatiluhur," kata Dedi. (*)