TEMPO.CO, Surabaya - Koordinator Jaringan Gusdurian Alissa Qotunandra Munawaroh Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Alissa Wahid mengatakan konten kebencian yang dikembangkan kelompok Saracen wajib dilawan. Caranya, kata Alissa, dengan membuat informasi yang menenteramkan dan tidak mengoyak persaudaraan.
Alissa mengajak masyarakat yang menginginkan situasi tenteram membanjiri media sosial dengan menebarkan konten-konten sejuk. Melalui upaya ini, menurut Alissa Wahid, konten ujaran kebencian Saracen terkalahkan. “Orang yang sering membaca konten kebencian, lambat laun ikut-ikutan menyebarkan kebencian,” kata Alissa di Surabaya, Kamis, 31 Agustus 2017.
Baca: Mabes Polri: PPATK Intensif Telusuri 11 Rekening Sindikat Saracen
Gusdurian, ujar Alissa, menggandeng para pemuka agama, tokoh lintas iman, dan generasi muda untuk merumuskan strategi menyebarkan konten sejuk di media sosial. “Kami memandang manusia itu setara dan perlu dikelola dengan prinsip keadilan.”
Alissa menduga, ujaran kebencian digerakkan oleh kelompok terorganisasi yang ditopang dengan mesin uang. Ia yakin masyarakat yang mengedepankan persaudaraan akan sanggup mengimbangi serangan kebencian tersebut.
Simak: Abdullah Harsono Terduga Anggota Saracen Dikenal Tertutup
Tim Nasional Jaringan Gusdurian Ahmad Zainul Hamdi menambahkan, sedang membentuk pasukan siber dengan memanfaatkan 85 jaringan di dalam negeri dan luar negeri. Tim sudah melakukan sejumlah pertemuan, termasuk dengan media massa. Tujuannya supaya isu-isu yang bakal digelundungkan ke media sosial efektif penyebarannya. “Sesuai prinsip-prinsip kemanusiaan yang dibawa Gus Dur,” katanya.
KUKUH S. WIBOWO