Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasar Beringharjo Gelar Kenduri Peringati UU Keistimewaan Yogya

image-gnews
Sejumlah kepala dusun dan warga menggelar pemotongan tumpeng setelah disahkannya Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK) DIY di Sekretariat Paguyuban Dukuh Bantul, Kelurahan Timbulharjo, Bantul, Yogyakarta, Kamis (30/8). TEMPO/Suryo Wibowo
Sejumlah kepala dusun dan warga menggelar pemotongan tumpeng setelah disahkannya Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK) DIY di Sekretariat Paguyuban Dukuh Bantul, Kelurahan Timbulharjo, Bantul, Yogyakarta, Kamis (30/8). TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pasar tradisional terbesar di Yogyakarta, Beringharjo, menjadi pusat kegiatan Kenduri Rakyat Istimewa untuk memperingati lima tahun lahirnya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Provinsi Yogyakarta, Kamis, 31 Agustus 2017.

Dari pantauan Tempo, sejak pagi suasana sudah riuh oleh panggung yang didirikan di tengah pasar. Kenduri dilakukan di Pasar Beringharjo karena pasar dengan 6 ribu pedagang itu diyakini menjadi saksi lahirnya Kota Yogyakarta pada 1755. Saat itu Raja Mataram Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengku Buwono I mengubah Hutan Bring yang berjarak sekitar 1 kilometer di depan keraton menjadi pusat perekonomian.

Baca: Bangunan & Tata Kota Yogya Belum Cerminkan Keistimewaan

Berbagai aksi pedagang yang tergabung dalam Sanggar Kesenian Pasar Kota ikut memeriahkan  kenduri. Seperti tarian, macapat, keroncong, campur sari dan fragmen drama. Penggagas acara kenduri yang juga Ketua Sekretariat Bersama Keistimewaan Yogya Widihasto Wasana Putra menuturkan perayaan lima tahun lahirnya UU Keistimewaan dilakukan sebagai momentum evaluasi dan merefleksikan kembali makna penting UU tersebut.

“Apa Yogya sudah cukup bisa membawa status keistimewaannya itu untuk kesejahteraan rakyat? Bagaimana masyarakat merasakan bedanya? Ini perlu direfleksikan lagi dari peringatan ini,” ujar Widihasto.

Simak: Ontran-ontran Yogya dan Nasib Dana Keistimewaan

Menurutnya momen kenduri juga untuk memperingatkan  para pemangku kebijakan, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota tentang tugasnya mengimplementasikan Keistimewaan DIY. “Kami ingin mengingatkan bahwa Keistimewaan Yogya bukan hanya untuk Keraton, Puro Pakualaman atau pemerintah, tapi harus ada program kesejahteraan riil yang bisa dirasakan rakyat,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan UU Keistimewaan, Yogyakarta menerima anggaran tambahan dari APBN berupa dana keistimewaan yang besarnya tiap tahun bertambah. Pada tahun anggaran 2017 pemerintah pusat menggelontorkan dana keistimewaan sebesar Rp 853,90 miliar. Anggaran itu meningkat Rp 306 miliar dari tahun 2016 yang hanya Rp 547,45 miliar. 

Lihat: Sultan HB X Tolak Revisi Perda Keistimewaan

Ketua Forum Lembaga Swadaya Masyarakat Yogyakarta Benny Susanto menuturkan kenduri perayaan Keistimewaan Provinsi Yogyakarta  tak lebih kenduri rakyat biasa. “Peringatan UU Keistimewaan itu seharusnya dilakukan dengan laku prihatin, tirakat bukan dengan seremonial " ujarnya.

Benny mempertanyakan isi dan makna kegiatan Kenduri Rakyat Istimewa. Apalagi perayaan itu bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijah atau satu hari menjelang Hari Raya Qurban saat kaum muslimin melakukan puasa sunah 'arofah.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

1 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

5 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

16 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

20 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

40 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

46 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

48 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

53 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

55 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

22 Februari 2024

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.