INFO NASIONAL - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid sangat miris dan prihatin terhadap berbagai kedaruratan yang mewabah di Indonesia saat ini, seperti darurat narkoba, darurat moral, dan darurat hoax. Menurut dia semua itu sangat menghancurkan rakyat Indonesia terutama para generasi muda.
“Saat ini Indonesia, terutama generasi muda menjadi sasaran dan target para bandar narkoba. Selain itu Indonesia adalah salah satu negara di dunia sebagai pengunduh konten pornografi terbesar di dunia maya. Di Indonesia juga banyak sekali berita dan kabar hoax,” katanya kepada ratusan mahasiswa Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) dalam acara Seminar Bela Negara di aula kampus ISTN, Jagakarsa, Jakarta, Kamis, 31 Agustus 2017.
Menurut Hidayat, setiap masalah yang dihadapi telah memberikan bangsa ini kesadaran kolektif, bahwa Indonesia sudah dikarunia kemerdekaan oleh Allah SWT. Semestinya diisi dengan semangat yang dulu disepakati para pendiri bangsa. Semangat yang juga terpatri di alinea ketiga Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang menegaskan bahwa atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorongkan dengan keinginan yang luhur untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. “Saya garis bawahi, keinginan luhur memiliki maksud dari para pendiri bangsa ini untuk menjadikan Indonesia negara yang hebat,” ucapnya.
Hidayat mengatakan, setelah kesadaran seluruh anak bangsa untuk mengisi kemerdekaan Indonesia serta menghilangkan kedaruratan di Indonesia ini muncul, diperlukan kiprah nyata dan aktif dari semua elemen bangsa. Para pendiri bangsa telah mengawali dengan baik dan sukses mengantarkan rakyat Indonesia menuju alam kemerdekaan, serta menetapkan fondasi kebangsaan yang sangat kuat.
Saat ini, Hidayat melanjutkan, generasi muda Indonesia sangat diharapkan mampu lebih baik dan sukses dalam mengisi kemerdekaan Indonesia dibandingkan dengan para pendahulu bangsa. Apalagi generasi muda Indonesia saat ini berada dalam era yang serba mudah, serba ada, serba canggih, dan modern. “Sehingga sudah sewajarnya generasi muda harus lebih sukses dan lebih hebat dari pendahulunya, lebih hebat dari dosen dan guru besar. Siap atau tidak, para generasi muda harus melanjutkan mengisi kemerdekaan bangsa. Tidak ada alternatif lain atau kita akan tergilas zaman dan bangsa lain,” tuturnya. (*)