TEMPO.CO, Salatiga – Untuk bisa menjadi sukses, mahasiswa harus membekali diri sejak awal perkuliahan. Pendidikan harus dijadikan pondasi dan jalan tercepat untuk bisa mencapai karir menembus dunia kerja yang semakin kompetitif.
Hal itu disampaikan Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri di hadapan ribuan mahasiswa baru Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, Jawa Tengah, yang sedang mengikuti Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK).
Baca Juga:
Menteri Hanif, yang juga merupakan almamater IAIN Walisongo Salatiga, menyampaikan bahwa ada tiga hal yang mempengaruhi suksesnya masa depan seorang mahasiswa. Pertama, mahasiswa itu harus menjadikan kampus dan keluarga untuk menempa diri menjadi pribadi yang berkarakter kuat. Kedua, harus menguasai ilmu pengetahuan agar memiliki kompetensi untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. Ketiga, membangun jaringan seluas-luasnya untuk memperkaya informasi dan pengalaman.
Menaker juga mengingatkan kepada para mahasiswa bahwa pendidikan adalah pintu menuju dunia. Menurutnya, dengan pendidikan, seseorang bisa mengubah jalan hidup. “Saya contohnya, berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Namun, orang tua saya selalu menekankan pentingnya pendidikan, meski untuk itu ibu saya harus menjadi TKI di Arab Saudi selama enam tahun,” tuturnya.
Kepada para mahasiswa, Hanif juga berpesan bahwa kualitas manusia tidak hanya diukur dari kemampuan intelektualitas semata, tapi juga keimanan dan ketakwaan, nilai kemanusiaan, kualitas mental, moral, akhlak, serta kejujuran. “Dari sinilah sesungguhnya perguruan tinggi berbasis agama seperti IAIN memiliki peran yang strategis,” ujarnya.
Baca Juga:
Dia menuturkan bahwa kompetensi dan jati diri ibarat dua sisi mata uang. Kompetensi menjadi syarat mutlak dalam persaingan dunia kerja. “Sedangkan jati diri mencerminkan karakter yang dimiliki oleh setiap tenaga kerja," kata Hanif. (*)