TEMPO.CO, Surabaya – Kapal selam baru Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut telah tiba di Surabaya, Senin, 28 Agustus 2017. Kapal selam yang dinamai KRI Nagapasa 403 itu dipesan dari Korea Selatan.
Usai berlayar selama 15 hari dari galangan kapal Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) di Okpo, kedatangannya disambut Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi di Dermaga Kapal Selam Koarmatim, Ujung. "Ini dikirim dari Okpo, Korea Selatan langsung ke Surabaya," kata Ade Supandi kepada wartawan.
Baca: Tabrakan Kapal Perang Amerika, TNI AL Masih Terus Cari 10 Pelaut
Pemesanan kapal selam dari Negeri Ginseng itu ialah salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan alutsista dalam negeri. TNI AL, kata Ade Supandi, sudah memiliki dua buah kapal selam buatan Jerman sejak tahun 1980. Peremajaan kapal selam pun telah direncanakan sejak tahun 2000-an. “Usaha pemenuhan kebutuhan kapal selam tidak pernah berhenti.”
Secara keseluruhan TNI AL memesan tiga kapal selam yang didatangkan secara bertahap dengan skema transfer teknologi. Kapal selam pertama dan kedua dibangun di galangan DSME di Okpo, Korea Selatan. Sedangkan kapal selam ketiga bakal dibangun di galangan pelat merah, PT Penataran Angkatan Laut (PAL).
Kontrak tiga kapal selam itu dimulai sejak 2011 dan baru berjalan efektif pada 2013. “Memang cukup lama untuk membangun kapal selam. Konstruksinya saja 4 tahun," tutur dia.
Simak: KSAL: TNI AL Akan Lakukan Efisiensi Operasi
Ade menambahkan, kapal selam kedua diperkirakan akan tiba pada akhir 2017 atu awal 2018. “Untuk yang ketiga nanti diharapkan selesai tahun 2018. Jadi mudah-mudahan di akhir 2018 kita sudah memiliki tiga kapal selam, peremajaan dari dua kapal selam yang telah kita miliki,” katanya.
Sesuai Rencana Strategis TNI AL, total kapal selam yang akan dimiliki ialah 12 buah. “Tentu saja bertahap untuk pemenuhannya. Diharapkan pemenuhan kebutuhan kapal selam akan menambah daya gempur kekuatan TNI AL," kata Ade Supandi..
ARTIKA RACHMI FARMITA