TEMPO.CO, SURAKARTA --Pembukaan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental di Stadion Manahan Solo dimeriahkan dengan Senam Gemu Famire yang dilakukan oleh ratusan anggota Tentara Nasional Indonesia serta polisi, Jum’at 25 Agustus 2017. Para pejabat yang berada di panggung kehormatan, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani juga ikut bergoyang.
Acara tersebut dihadiri oleh ribuan kepala desa dan camat, 55 bupati dan wali kota, 11 gubernur serta beberapa menteri dari Kabinet Kerja. Selain Puan Maharani, menteri yang hadir dalam acara tersebut adalah Tjahjo Kumolo, Wiranto, Nila Moeloek, Asman Abrur serta beberapa menteri lain.
Para menteri dan gubernur itu duduk di tribun kehormatan stadion. Saat penampilan peserta senam, semua pejabat di tribun kehormatan ikut berdiri dan bergoyang mengikuti gerakan instruktur yang ada di tengah lapangan.
BACA: Menko Puan: Perlu Revolusi Mental Selamatkan Hutan
Puan Maharani menyebut bahwa Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental itu baru pertama kali digelar. “Baru pertama kali setelah gerakan nasional ini dicanangkan 2,5 tahun lalu,” katanya. Ke depan, acara serupa rencananya akan digelar secara rutin tiap tahun.
Puan berharap acara itu tidak hanya menjadi kegiatan seremonial biasa. “Acara yang berlangsung tiga hari ini akan menjadi ajang evaluasi terhadap perkembangan gerakan revoluasi mental,” kata Puan Maharani . Hasil evaluasi tersebut selanjutnya akan dilaporkan kepada presiden.
Beberapa acara juga akan digelar dalam acara yang digelar pada 25-27 Agustus itu. Salah satu acara terpenting adalah rembuk nasional mengenai Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Mandiri serta Gerakan Indonesia Bersatu.
AHMAD RAFIQ