TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan tersangka Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Antonius Tonny Budiono setelah Operasi Tangkap Tangan (OTT). Meskipun sejumlah bukti suap ditemukan di rumahnya yang menjadi lokasi OTT, Tonny justru disebut tidak pernah menerima tamu di rumahnya itu.
"Pak Tonny kalau terima tamu yang untuk urusan kantor tidak pernah disini, paling diluar, kalau pun waktu istrinya masih ada yang saya dengar juga begitu," kata Suroto, 68 tahun, ketua RT 004 di lingkungan kediaman Tonny di Mess Perwira Bahtera Suaka, Jakarta, Jumat, 25 Agustus 2017.
Baca: Daftar Duit Jumbo Sitaan KPK Selain OTT di Kemenhub
KPK sebelumnya menemukan 33 tas berisi uang yang diduga sebagai uang suap oleh Komisaris PT Adhiguna Keruktama, Adiputra Kurniawan kepada Tonny Budiono. Puluhan tas itu ditemukan saat KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Tonny pada Rabu malam, 23 Agustus 2017 di rumahnya di Mess Perwira Bahtera Suaka, Jakarta Pusat.
Tempo mencoba menunjukkan foto dari Adiputra Kurniawan, yang juga sudah ditetapkan oleh KPK menjadi tersangka. Namun, Suroto dan warga lain juga mengaku tidak pernah melihat Adiputra datang ke lingkungan Mess. "Saya enggak pernah lihat," kata Adi, 21 tahun, tentangga sebelah rumah Tonny.
Baca: Pengakuan Tetangga Mess Soal Keseharian Tersangka OTT Kemenhub
Adi mengaku sempat mendengar penggeledahan yang dilakukan oleh KPK pada rabu malam, dari dalam rumahnya. "Iya, ada beberapa kali, Rabu malam, trus jam dua pagi juga, sampai tadi subuh juga ada." Namun, Adi mengatakan bahwa dirinya tidak pernah melihat ada orang yang membawa tas dalam jumlah banyak ke rumah Tonny. "Gak tahu saya, mungkin malam-malam kali bawa tasnya," ujarnya.
Sebagian warga tidak terlalu sering berinteraksi dengan Tonny yang terseret kasus OTT di lingkungan tersebut. "Mungkin karena kesibukannya sebagai dirjen jadi kami jarang ketemu, tapi papasan dan saling sapa kalau ketemu, tetap ada," ujar Suroto. Adi juga mengungkapkan hal yang sama, "Tahu Pak Tonny, cuma jarang komunikasi, terakhir itu sebulan yang lalu ketemunya," kata Adi.
FAJAR PEBRIANTO