Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bunker dari Zaman Perang Diponegoro Direstorasi

image-gnews
Pekerja menggali bunker di bawah kantor Balai Kota Solo, Kamis, 24 Agustus 2017. Ruang bawah tanah peninggalan Belanda ini akan direstorasi dan dimanfaatkan. (Tempo/A Rafiq)
Pekerja menggali bunker di bawah kantor Balai Kota Solo, Kamis, 24 Agustus 2017. Ruang bawah tanah peninggalan Belanda ini akan direstorasi dan dimanfaatkan. (Tempo/A Rafiq)
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta -  Pemerintah Kota Surakarta mulai melakukan penggalian di sekitar bunker kuno yang berada di kompleks balai kota. Ekskavasi itu dilakukan sebagai bagian dari restorasi bunker yang diperkirakan dibangun pada masa kolonial di zaman Peran Diponegoro itu.

Baca juga: Pemerintah Kota Surakarta akan Restorasi Bunker Kuno

Sejumlah pekerja melakukan penggalian di sekitar bangunan bawah tanah itu, Kamis 24 Agustus 2017. Pekerja lainnya terlihat sibuk mengeluarkan air yang menggenang dalam bunker melalui pompa bertenaga disel.

Kapala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta, Taufan Basuki menyebut perkerjaan itu merupakan tahap awal restorasi bunker. "Kami mencoba membersihkan air serta lumpur yang ada di dalamnya," katanya.

Mereka juga menggali tanah di sekitar bunker untuk memeriksa kondisi dindingnya. "Selama ini bunker itu selalu berisi air," katanya. Dia menduga sebagian dinding telah lapuk dan bocor sehingga air selalu merembes ke dalam bangunan bunker.

Menurut Taufan, dinding bunker itu membutuhkan perlakuan khusus agar bisa kembali kuat. "Tentunya tanpa mengubah bentuknya," katanya. Sebab, bangunan tua itu merupakan salah satu peninggalan sejarah yang harus dilestarikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keberadaan bunker itu diketahui pada 2012 silam saat Pemkot Surakarta hendak membangun gedung Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Bangunan itu ditemukan dalam kondisi penuh air sehingga sempat dikira bagian dari sistem drainase.

Berdasarkan kajian yang dilakukan, bunker itu diduga dibuat pada masa kolonial Belanda. Pada masa lalu, kompleks balai kota digunakan sebagai kantor pejabat residen.

Banker itu menjadi bagian dari sistem pengamanan di kantor itu. Diperkirakan bunker itu dibangun sebagai tempat pertahanan saat Belanda menghadapi Perang Diponegoro.

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan bangunan itu akan direstorasi dan dimanfaatkan agar tidak terbengkalai. "Untuk pemanfaatannya masih harus didiskusikan terlebih dulu," katanya.

Menurutnya, bunker itu bisa dimanfaatkan sebagai tempat pencatatan pernikahan. "Sebab lokasinya berada di kompleks Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil," katanya.

AHMAD RAFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

39 hari lalu

Pekerja melakukan uji rasa saat pembuatan arak iwak arumery yang menjadi suvenir dalam side event atau acara sampingan G20 Bali di Denpasar, Bali, Jumat 9 September 2022 Minuman beralkohol tradisional khas Bali berbahan dasar buah lontar dan kelapa yang dicampur dengan rempah-rempah dan buah-buahan untuk memberikan citarasa tersebut sebagai suvenir bagi delegasi saat side event G20 di Bali pada bulan Agustus 2022. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

Pemilik pabrik ciu di Surakarta bahkan didapati sudah menjalani ibadah Haji.


Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

21 Oktober 2023

Para anggota HDCI Kota Surakarta touring ke Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, baru-baru ini. FOTO: Istimewa
Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

Promosi pariwisata daerah disebut menjadi bagian tak terpisahkan dari program touring HDCI Kota Surakarta.


Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

19 September 2023

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Umum Museum dan Cagar Budaya Museum Nasional (kiri) dan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin (kanan) di halaman depan Museum Nasional pada Senin, 18 September 2023 saat memaparkan kondisi terkini usai kebakaran. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Sebagian Artefak Terdampak Kebakaran Museum Nasional Sudah Dievakuasi, Polisi: Banyak yang Masih Utuh

Artefak yang berhasil teridentifikasi usai kebakaran Museum Nasional sudah dievakuasi ke tempat yang aman.


Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

17 September 2023

Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Komarudin menemui media di halaman depan Museum Nasional, Minggu, 17 September 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Kebakaran Museum Nasional, Polisi Akui Sulit Bedakan Antara Benda Bersejarah dan Reruntuhan

Polisi mengakui kesulitan melakukan identifikasi benda sejarah di Museum Nasional atau Museum Gajah


Yayasan Internet Indonesia Beri Pendidikan Digital untuk Pelajar di Surakarta

31 Mei 2022

Yayasan Internet Indonesia didukung Pemerintah Kota Surakarta menggelar kegiatan Rumah Teknologi Indonesia (RTI). (Yayasan Internet Indonesia)
Yayasan Internet Indonesia Beri Pendidikan Digital untuk Pelajar di Surakarta

Para pelajar yang terpilih akan diberikan materi-materi seputar IT.


Kelompok Hindu India Ajukan Petisi Larang Muslim Masuk Masjid Kuna, Ini Sebabnya

19 Mei 2022

Masjid Shahi Eidgah di Marthura, Uttar Pradesh, Indi (muslimmirror.com)
Kelompok Hindu India Ajukan Petisi Larang Muslim Masuk Masjid Kuna, Ini Sebabnya

Kelompok Hindu India mengajukan petisi melarang Muslim memasuki masjid bersejarah di Mathura karena menduga ada peninggalan Hindu di dalamnya


Rekomendasi Produk Ekraf Khas Solo yang Cocok Dijadikan Oleh-Oleh

18 Mei 2022

Produk Ekraf Rotan (Sumber: Indonesia.travel)
Rekomendasi Produk Ekraf Khas Solo yang Cocok Dijadikan Oleh-Oleh

Ayo simak dahulu rekomendasi produk ekraf khas Solo yang cocok dijadikan oleh-oleh berikut ini!


Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

9 Maret 2022

Para staf memugar tiang-tiang besar dari Balai Hipostilium Agung di Kompleks Kuil Karnak di Luxor, Mesir, pada 25 Agustus 2021. Kuil ini merupakan salah satu situs arkeologi Mesir kuno terbesar. (Xinhua/Ahmed Gomaa)
Kota Emas 3.000 Tahun yang Hilang Telah Ditemukan di Mesir

Sebuah tim yang berisikan para arkeolog pada September 2020 memulai pencarian kuil kamar mayat di tepi barat Luxor di Mesir.


7 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Ukraina

2 Maret 2022

Katedral St Sophia di Kota Kyiv, Ukraina. Dok. st-sophia.org.ua
7 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Ukraina

Ukraina terkenal akan budaya dan tradisinya yang kaya dan merupakan rumah bagi tujuh situs warisan dunia UNESCO.


Bunker Peninggalan Perang Dunia II di Simeulue akan Dijadikan Objek Wisata

30 Oktober 2021

Bungker peninggalan perang dunia kedua oleh militer Jepang. ANTARA/Ade Irwansah
Bunker Peninggalan Perang Dunia II di Simeulue akan Dijadikan Objek Wisata

Bunker peninggalan Jepang yang biasa disebut korok-korok oleh warga Simeulue diantaranya ada di Desa Labuan Bakti dan Desa Labuan Bajau.