TEMPO.CO, Sungailiat - Pantai Matras yang terletak di Sungailiat, Kabupaten Bangka menyajikan pemandangan yang indah bagi turis yang datang berkunjung. Namun siapa sangka dibalik keindahannya, Pantai Matras menyimpan keganasan yang bisa merenggut korban jiwa, tenggelam. Hal tersebut karena arus di pantai dengan hamparan pasir putih tersebut sangat deras. Bahkan ketinggian ombak pun cukup tinggi dan sering memakan korban jiwa.
Kali ini nasib naas dialami Marco Aditya, 9 tahun, warga Desa Baturusa Kabupaten Bangka yang hilang diterjang ombak Pantai Matras, Rabu Sore, 23 Agustus 2017. Tubuh bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini pun belum ditemukan hingga tengah malam tadi.
Baca juga:
Kapal Rombongan Pengantin Tenggelam di Pangkep, 6 Tewas
Kepala Seksi Operasi Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) Pangkalpinang Kornelis mengatakan peristiwa tersebut bermula saat korban yang sudah selesai berbilas melihat saudara-saudaranya masih mandi. Korban ikut kembali ke pantai dan mandi l di ujung batu pantai matras.
"Tak lama kemudian salah satu saudaranya korban bernama iza kelas 6 SD berteriak meminta tolong kepada kakek korban yang bernama Irman. Mendengar teriakan Iza, kakek korban lalu berlari menuju lokasi korban tenggelam. Namun korban tidak terselamatkan karena hilang ditelan ombak besar," ujar Kornelis kepada wartawan, Rabu Malam, 23 Agustus 2017.
Menurut Kornelis, tim rescue Basarnas yang mendapat informasi adanya laporan yang membahayakan jiwa manusia langsung menuju lokasi dan melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mencari tubuh korban.
"Tim rescue Basarnas ada 9 orang. Kita dibantu oleh anggota dari Polres Bangka sebanyak 5 orang, warga sekitar 20 orang dan dibandingkan oleh tiga orang dari HNSI Bangka," ujar dia.
Kornelis menuturkan pihaknya dalam membantu pencarian tubuh korban mengerahkan satu unit truk personil, satu unit rescue compartement, empat unit alat komunikasi dan satu set medical kit. Pihaknya juga mengumpulkan informasi untuk identitas korban.
"Dari informasi yang kita terima dari saksi, korban saat tenggelam menggunakan baju berwarna kuning. Kita melakukan penyisiran di sekitar lokasi tenggelamnya korban namun sampai malam belum ditemukan," ujar dia.
Kornelis menambahkan pihaknya memutuskan untuk menghentikan pencarian dan dilanjutkan keesokannya. Hal tersebut mengingat situasi dan kondisi lokasi kejadian sudah tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan pencarian bocah tenggelam itu.
SERVIO MARANDA