TEMPO.CO, Magetan - Jenazah Sularno, 50 tahun, warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pendaki yang tewas di sekitar jalur pendakian pos 5 atau Hargo Dumilah, Gunung Lawu wilayah Plaosan, Magetan, Jawa Timur berhasil dievakuasi tim SAR gabungan, Selasa petang, 22 Agustus 2017.
“(Jenazah) tiba di Cemoro Sewu pukul 18.15,” kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan Ferry Yoga Saputra dihubungi Tempo, Selasa malam.
Setelah dievakuasi, ia melanjutkan, bagian luar tubuh korban divisum oleh dokter Kepolisian Resor Magetan. Hasilnya diketahui bahwa penyebab kematian Sularno akibat kedinginan setelah tujuh hari berada di puncak gunung.
“Setelah dievakuasi lalu (jenazah) diserahkan kepada keluarga dan dibawa ke rumah duka dengan ambulans dari Karanganyar,” kata Ferry.
Sejak Selasa siang, Sukamto, adik kandung Sularno, menunggu proses evakuasi di Pos Cemoro Kandang, Karanganyar, Jawa Tengah. Ia bergegas menuju Cemoro Kandang setelah menerima informasi dari komunitas Anak Gunung Lawu . Di pos itu korban mulai mendaki setelah meninggalkan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) sepeda motor sebagai syarat administrasi pada Rabu sore, 16 Agustus 2017.
“Berangkat sendiri dan sempat berpamitan mendaki selama tujuh hari,’’ ujar Sukamto. Selama ini Sularno, ia melanjutkan sering mendaki Gunung Lawu.
Gunung Lawu yang memiliki ketinggian 3.118 meter di atas permukaan laut menjadi salah satu lokasi favorit bagi para pendaki. Selain momentum peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, gunung ini banyak didaki ketika bulan Muharam atau Suro. Pendaki dapat naik melalui Cemoro Sewu di Magetan atau Cemoro Kandang, Karanganyar.
NOFIKA DIAN NUGROHO