TEMPO.CO, Purwakarta - Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi, didaulat menjadi pembicara dalam kegiatan bertajuk Menjaga Fitrah Bangsa dari Bahaya Radikalisme dan Terorisme yang dihelat di Olympic House, Stadium Path, So Kon Po, Causeway Bay, Hong Kong, Sabtu, 19 Agustus 2017.
Kegiatan yang akan diikuti Dedi Mulyadi tersebut digelar Aliansi Kebangsaan untuk Indonesia (AKU) Indonesia bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong itu, dikhususkan buat para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di salah satu negara bagian Cina.
Baca juga:
Temukan TKI Terlantar di Kuala Lumpur, Bupati Dedi Lapor
Saat ditemui menjelang keberangkatannya ke Hong Kong, Jumat malam, 18 Agustus 2017, di rumah pribadinya di Cipulus, Wanayasa, Dedi mengaku senang akan berbicara langsung dengan para TKI di Hong Kong yang selama ini hanya bisa dilakukannya melalui saluran media sosial miliknya.
“Selama ini komunikasi paling via inbox, termasuk dengan TKI yang overstay dan tidak bisa pulang ke Indonesia. Alhamdulillah, besok bisa bertemu langsung dengan mereka, tukar ilmu dan pengalaman,” ujar Dedi.
Baca Juga:
Baca pula:
Dua TKI Ilegal Pulang Bersama Bupati Purwakarta
Dedi merasa yakin semua TKI yang ada di salah satu Naga Ekonomi Asia itu, sama sekali tak akan kehilangan rasa kebangsaannya. Dan selalu mengingat kampung halaman termasuk adat istiadat serta tradisi yang selama ini berkembang secara dinamis.
Dedi pun mengungkapkan, paham radikalisme dan terorisme tidak akan menjadi pilihan para TKI meski keberadaan mereka tersekat oleh jarak yang cukup jauh dari Tanah Air-nya.
Dedi berjanji untuk meyakinkan para TKI di sana agar tidak merasa teralienasi di negeri orang apalagi sampai terjebak ke dalam kelompok-kelompok yang menyebabkan paham yang menjadi musuh semua bangsa dan negara di dunia tersebut.
"Kata orang Sunda mah, jangan sampai kabawa sakaba-kaba (tujuan-tujuan yang tak jelas arahnya)," kata Dedi.
Selain Bupati Dedi Mulyadi, pembicara lainnya yang akan menyampaikan materi dalam kegiatan tersebut, yakni Direktur Lembaga Pemilih Indonesia Bonie Hargen, Mohammad Haerul Amri selaku Wakil Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, dan Karyono Wibowo, peneliti senior Indonesia Public Institute.
Kuliah umum yang digelar dalam dua sesi tersebut berlangsung pada pukul 10.00-13.00 untuk sesi pertama dan sesi kedua akan digelar pukul 14.00-18.00 waktu Hong Kong. Para peserta yang hadir dalam kuliah umum gratis itu akan mendapatkan sertifikat dari panitia penyelenggara.
NANANG SUTISNA