TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani meminta para mantan Presiden Indonesia dan inkumben untuk tetap menjaga hubungan baik. Meskipun kemungkinan akan sulit berkumpul lagi seperti di perayaan HUT RI Ke-72, Puan meminta hal itu tidak menjadi penghalang.
"Alhamdulillah kalau bisa sering tampil bersama. Namun, jika tak bisa, ya harus jauh di mata dekat di hati," ujar Puan di Istana Kepresidenan, Jumat, 18 Agustus 2017.
Baca: Cerita Diplomasi Meja Makan Jokowi dan Mantan Presiden di Istana
Sebagaimana diketahui, kehadiran para mantan Presiden RI di Istana Kepresidenan kemarin menjadi sorotan. Sebab, kemarin menjadi peristiwa bersejarah di mana seluruh mantan Presiden Indonesia berkumpul di Istana untuk pertama kalinya dalam 13 tahun.
Pertemuan itu makin menarik karena berhasil mencairkan hubungan dingin mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, ibu dari Puan, yang terbentuk sejak pertarungan mereka di pemilu 2004. Keduanya akhirnya bertemu di satu panggung, bahkan bersalaman.
Puan menjelaskan, maksud dari perkataan "Jauh di mata dan dekat di hati" adalah meskipun para mantan Presiden Indonesia dan inkumben berjauhan, tetapi tetap harus memperhatikan. Memperhatikan di sini, kata ia, bisa berupa saran, evaluasi, atau instropeksi atas kebijakan kebijakan yang ada.
Simak: Jusuf Kalla: Kehadiran SBY di HUT RI di Istana Tenangkan Politik
Ditanyai apakah pertemuan bersama para mantan dan inkumben perlu dirutinkan, Puan merasa hal itu bukan keharusan. Namun, ia tetap menganggap pertemuan seperti kemarin adalah hal yang baik.
"Saya kira baik suasana kekeluargaan, kerukunan. Tapi, tidak harus juga kalau ada acara di istana harus selalu bertemu. Ya, itu yang saya katakan, jauh di mata dekat di hati," ujar Puan mengakhiri.
ISTMAN MP