TEMPO.CO, Jakarta - Pada 17 Agustus tahun ini Indonesia berusia 72 tahun. Lima dekade terakhir--dengan tujuh rezim pemerintahan--perekonomian negara ini meningkat 14 kali lipat. Negara berkembang dengan penghasilan menengah ini telah menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-16 di dunia.
Dua puluh delapan tahun lagi Indonesia akan berumur seabad. Meski kelihatannya masih jauh, angka itu bukan waktu yang panjang bagi Indonesia buat mencapai mimpi besar menjadi negara maju. Kelak, pada 17 Agustus 2045, setiap langkah generasi sebelumnya akan menjadi modal—atau sebaliknya justru menjadi tunggakan—bagi generasi yang hidup pada saat itu.
Tema edisi khusus Koran Tempo kali ini berkaitan dengan harapan akan datangnya seabad Indonesia itu. Idenya, kami mencari mereka yang bergerak ke depan, di bidang-bidang yang diperlukan pada 2045. Tentu saja, usia mereka kini cukup muda, dan pada saat itu diharapkan telah mencapai puncak karier mereka. Mereka kini sedang “Menuju Indonesia 2045.”
Sebelum mencari tokoh-tokoh tersebut, tim edisi khusus ini berupaya mengidentifikasi hal-hal yang dibutuhkan Indonesia pada 2045. Tim mengundang Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Turro Selrits Wongkaren. Peraih gelar doktor filsafat sosiologi dari University of Hawaii-Manoa ini memaparkan berbagai persoalan kependudukan di masa mendatang.
Simak pula: Edisi Khusus 17 Agustus: Orang Muda Inspiratif
Kami juga bertemu dengan sejumlah pakar di Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), badan otonom di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI)—organisasi yang dibentuk undang-undang pada 1990 sebagai wadah independen pengembangan sains dan teknologi. Dua tahun lalu, mereka menerbitkan Sains45: Agenda Ilmu Pengetahuan Indonesia Menyongsong Satu Abad Kemerdekaan. Alih-alih mendikte pembaca tentang kebutuhan masa depan Indonesia, buku setebal 252 halaman ini memberi pertanyaan-pertanyaan penting yang harus dijawab negeri ini, terutama oleh ilmu pengetahuan. Temu darat tim Koran Tempo dengan AIPI/ALMI dilanjutkan dengan diskusi lewat grup pesan layanan di sepanjang pengerjaan edisi khusus ini.
Kami menyerap desain masa depan yang disiapkan pemerintah dengan berdiskusi dengan Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur, Bambang Prijambodo. Kementerian telah merumuskan target-target dalam “Visi Pembangunan Indonesia 2045.”
Berbagai diskusi menyadarkan kami bahwa kebutuhan Indonesia untuk menuju usianya yang seabad nanti terlalu banyak untuk bisa dijawab dalam edisi terbatas ini. Kami merangkumnya dalam enam bidang: pendidikan, kesehatan, lingkungan, energi, pangan, dan ekonomi-sosial. Karena ini tulisan jurnalistik, kami perlu membuat pembahasan isu ini lebih populer agar “enak dibaca dan perlu”. Maka, kami memutuskan menggunakan pendekatan tokoh untuk memberi gambaran tentang langkah menuju seabad Indonesia.
Kami lalu menjaring sosok yang usianya maksimum 35 tahun, dan sedang berupaya dalam senyap menyiapkan kebutuhan di enam bidang tersebut. Tim menggali informasi dari sejumlah narasumber, mulai dari yang berada di badan riset pemerintahan hingga kelompok sipil di bidang terkait, yang akhirnya memberikan 27 nomine. Tim juga menerima 46 nama usulan publik dalam survei yang kami buka lewat Tempo.co.
Hasilnya, inilah 16 kaum muda tokoh 17 Agustus tersebut. Mereka rata-rata berusia 30 tahun, karena kami harus mempertimbangkan keajegan upaya yang sedang mereka rintis. Kami sangat menyadari, mereka hanya sebagian kecil dari besarnya potensi dan harapan yang dimiliki negeri ini. Selamat membaca.
Merdeka!
TIM TEMPO