TEMPO.CO, Padang - Puluhan anak-anak yang tinggal di pesisir Pantai Padang, Kawasan Purus, Kota Padang terlihat khidmat mengikuti upacara peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, Kamis 17 Agustus 2017.
Mereka berasal dari keluarga yang tak mampu yang saat ini berkegiatan di Komunitas Tanah Ombak.
Upacara Detik-detik Proklamati Kemerdekaan RI yang berlangsung di gang kecil di Purus III Kelurahan Purus, Padang Barat itu berlangsung sederhana. Anak-anak itu tak menggunakan baju seragam, tapi hanya mengenakan pakaian sehari-harinya.
Baca : Gelar Upacara 17 Agustus, Ini Janji Mantan Anak Jalanan
Inspektur upacaranya langsung dipimpin pendiri Komunitas Tanah Ombak, Yusrizal KW. Ia mengatakan, penyelenggaran upacara kemerdekaan RI ini untuk mengajarkan kepada anak-anak, bahwa setiap 17 Agustus adalah hari kemerdekaan yang harus dirayakan dengan gembira dan apa adanya.
"Sehingga mereka tak terbebani dengan akan mengunakan pakaian apa dan mandi atau tidak. Itulah kemerdekaan itu," ujarnya usai upacara, Kamis 17 Agustus 2017.
Hakikatnya, kata dia, kemerdekaan tersebut milik seluruh rakyat, termasuk anak-anak. Makanya, Tanah Ombak berkewajiban untuk mengedukasi anak-anak dengan ikut merayakannya dengan sederhana.
Sehingga, menururutnya, anak-anak ini memiliki kenangan penting saat tumbuh dewasa. Sebab, banyak yang penting dilakukan untuk Indonesia ini.
"Jika mencintai Indonesia, salah satunya caranya dengan ikut merayakan Kemerdekaan RI itu sendiri," ujarnya.
Anak-anak yang tergabung dengan Komunitas Tanah Ombak berasal dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi. Orang tuanya kebanyakan bekerja sebagai nelayan dan pedagang.
Simak pula : Dirgahayu Kemerdekaan RI, Mahfud MD: NKRI Kesepakatan Final
Komunitas Tanah Ombak ini memiliki gerakan membaca dan berbudaya sebagai upaya untuk membangun peradaban masyaarat sejak usia dini. Komunitas ini mendirikan ruang baca dan kreativ untuk anak-anak di sekitar Kawasan Purus ini.
Farel, 11 tahun, salah satu peserta upacara, mengaku memilih mengikuti upacara HUT Kemerdekaan RI bersama Komunitas Tanah Ombak di dekat rumahnya, karena ingin bebas. Ia tak diminta untuk mengenakan baju seragam. "Enggak di sekolah. Enakan sini saja," ujarnya polos.
ANDRI EL FARUQI