Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tokoh 17 Agustus, Muhammad Rizky: Gamer Pro Bisa Hasilkan Uang

image-gnews
Tokoh 17 Agustus 2017. Muhammad Rizky. Facebook.com
Tokoh 17 Agustus 2017. Muhammad Rizky. Facebook.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Rizky, salah satu tokoh pilihan Tempo.co untuk Edisi Khusus 17 Agustus, punya profesi unik untuk ukuran Indonesia. Menekuni game secara profesional, remaja 19 tahun ini mendapat gaji dan bisa meraih hadiah puluhan juta rupiah setiap kali menjadi juara.

Ia memiliki ribuan fans yang selalu antusias mengikuti aktivitasnya lewat akun media sosialnya. Sekilas pria kelahiran 7 Oktober 1998 ini mirip selebritas.

Kondisi itu tak mengherankan. Sebagai gamer pro ia sudah mampu bicara di level Asia Tenggara. Ia menjadi orang Indonesia pertama, dan sejauh ini masih satu-satunya, yang mampu meraih poin 9.000 MMR (match making ranking) dalam game DOTA (Defense of The Ancient) 2.

Baca Juga: Edisi Khusus 17 Agustus: Orang Muda Inspiratif

Rizky, putra seorang pimpinan di perusahaan penyuplai pengadaan komponen onderdil pesawat terbang, sudah tergila-gila dengan game sejak belia. Pertemanan di lingkungan rumah membuat Muhammad Rizky mengenal dunia game online. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, ia sudah kecanduan bermain game di layar komputer.

Hampir setiap hari sepulang sekolah dia mampir ke warnet. Selama lima jam berada di warnet, Rizky dan rekan-rekan sebayanya larut dalam pertarungan game yang seru. “Saya terpengaruh main game online Gunbound (tembak-tembakan) dari tetangga sejak SD, akhirnya terbawa sampai sekarang,” ujar Rizky saat ditemui di rumahnya di kawasan Pondok Gede, Bekasi, Kamis, 10 Agustus 2017.

Kecanduan game online membuat Muhammad Rizky sering bolos sekolah. Ketika SMA, ia lebih sering menghabiskan waktu di warnet ketimbang di sekolah. “Terkadang saya hanya masuk sekali dalam seminggu, biasanya Hari Jumat,” kata dia.

Dalam memori Rizky, cita-citanya selalu berubah. Pernah bercita-cita jadi tentara saat SD, lalu sempat ingin jadi pesepakbola karena tergila-gila dengan futsal. Pertemuannya dengan seorang gamer senior mengenalkan Rizky kepada profesi baru: gamer yang bisa mendatangkan uang.

Ada satu peristiwa yang membuat Rizky sangat tertarik dengan profesi gamer. Jika sebelummya dia selalu menghabiskan uang jajan di warnet untuk bermain game, dengan mengikuti kompetisi game online dia bisa menghasilkan uang.


Muhammad Rizky (kedua dari kiri) bersama anggota tim BOOM.ID. (dok. BOOM.ID)

Oktober 2015, Rizky dan timnya (beranggotakan lima orang) meraih juara dan mendapatkan hadiah Rp 100 juta di sebuah turnamen Master Gaming Series. Sejak saat itu Rizky pun mantap menjadikan gamer online sebagai cita-cita sekaligus pekerjaan meski pun hanya berbekal ijazah SLTA. Rizky memiliki spesialisasi di game DOTA (Defense of The Ancient) dengan posisi sebagai midliner.

Rizky, yang berperawakan langsing dan kulit agak gelap, sempat kuliah beberapa bulan di Jurusan Sastra Inggris Universitas Gunadarma. Karena kesibukannya sebagai gamer pro, kuliahnya terbengkalai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rizky kini bergabung dengan tim BOOM.ID. Pemakai nama online "InYourDreaM" itu dikontrak selama dua tahun (Januari 2017-Desember 2018) du sana. Di sana, Rizky dan rekan-rekannya digaji Rp 5 juta per bulan. Bila berlaga di turnamen, ia dan rekan setimnya berhak atas hadiah yang didapat, setelah dipotong 10 persen untuk manajemen.

Dalam perhitungan Rizky, dia telah meraup hadiah uang sekitar Rp 250 juta dari belasan turnamen game online yang diikutinya. Sebagian besar hadiah uang itu dititipkan ke ibunya, setelah dia belanjakan untuk membeli aksesoris sepeda motor.

Walau bisa bermain games 12 jam non stop, Rizky sangat dekat dengan keluarganya. Karena itu, berbeda dengan belasan rekan setimnya di BOOM.ID yang tinggal dan menetap di bootcamp di kawasan Cilandak, Jakarat Selatan, ia justru lebih sreg menjalani latihan pergi pulang dari Bekasi ke Cilandak. ”Saya suka kangen sama keluarga,” ujarnya.

Restu orang tua selalu menjadi patokan Rizky melangkahkan kaki sebagai gamer profesional. Di awal-awal mengikuti kompetisi game online, izin itu sangat sulit diperolehnya. Tapi setelah berulang kali membuktikan bisa menghasilkan uang, sikap kedua orang tuanya pun melunak.

Keputusan Rizky untuk berhenti kuliah juga atas sepengetahuan ayah dan ibunya. Tapi, ia tetap bermimpi meraih gelar sarjana dan memiliki pekerjaan formal seperti orang kebanyakan. Baginya, menjadi gamer pro belum bisa jadi sandaran untuk seumur hidup. “Nothing last forever. Kalau nggak dapat gelar nggak bisa kerja," katanya.

Karena kemampuannya, Rizky sempat dikontrak oleh tim asing, Fnatic dari Malaysia, pada akhir tahun lalu. Sayang karena kurang cocok dengan anggota tim lain, ia hanya bertahan dua bulan di sana.



Kini, bersama BOOM, ia lebih banyak berlaga di kompetisi lokal. Tapi, peluang untuk berlaga di level internasional tetap terbuka. Saat ini, ia dan kawan-kawan tengah bersiap mengikuti babak penyisihan World Cyber Arena (WCA). "Kalau lolos kami akan menjadi wakil Indonesia ke main event di Cina pada tahun depan," kata Marzarian Sahita, manajer Tim BOOM.ID.

Rizky, yang menjadi satu dari 10 tokoh Tempo.co di Edisi 17 Agustus kali ini, optimistis dengan peluang timnya untuk lolos ke Cina. Ia menilai kemampuan gamer Indonesia dengan gamer di wilayah Asia Tenggara masih cukup setara.

HOTMA SIREGAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gerakan Makan Berkah Bantu Pasien Covid-19 yang Harus Isoman di Tangsel

14 Agustus 2021

Relawan Gerakan Makan Berkah saat membagikan makanan siap saji kepada masyarakat yang sedang isolasi mandiri diwilayah Ciputat Timur, Sabtu 14 Agustus 2021. Tempo/Muhammad Kurnianto
Gerakan Makan Berkah Bantu Pasien Covid-19 yang Harus Isoman di Tangsel

gerakan Makkah sudah memiliki empat dapur di Tangerang Selatan untuk membagikan makanan gratis setiap hari bagi pasien Covid-19 yang sedang isoman.


Usai Upacara, Sri Mulyani Ikut Flash Mob dengan Pegawai Kemenkeu

17 Agustus 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selepas menjadi Pembina Upacara Hari Kemerdekaan RI ke-74 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Sabtu, 17 Agustus 2019. Tempo/Caesar Akbar
Usai Upacara, Sri Mulyani Ikut Flash Mob dengan Pegawai Kemenkeu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ikut menari dalam flash mob yang diinisiasi oleh sejumlah pegawai Kementerian Keuangan.


Tokoh 17 Agustus: Kantong Pekerja Lepas Ryan Gondokusumo

21 Agustus 2017

Pendiri Sribulancer, Ryan Gondokusumo, saat ditemui Tempo di kantornya, kawasan Gandaria, Jakarta, 9 Agustus 2017. TEMPO/Nurdiansah
Tokoh 17 Agustus: Kantong Pekerja Lepas Ryan Gondokusumo

Ryan Gondokusumo berhasil mengembangkan situs penyedia jasa desain menjadi platform yang mewadahi ribuan pekerja lepas dalam waktu tiga tahun.


Tokoh 17 Agustus: Prasetyo Andy Mewujudkan Konsep Smart City

21 Agustus 2017

Head of IT Development Jakarta Smart City Prasetyo Andy Wicaksono. TEMPO/Imam Sukamto
Tokoh 17 Agustus: Prasetyo Andy Mewujudkan Konsep Smart City

Prasetyo Andy Wicaksono menerapkan aplikasi digital Qlue Jakarta Smart City untuk memecahkan masalah perkotaan.


Tokoh 17 Agustus: Firdaus Putra Aditama dan Koperasi Modern

20 Agustus 2017

Firdaus Putra Aditama. dok. pribadi
Tokoh 17 Agustus: Firdaus Putra Aditama dan Koperasi Modern

Tokoh 17 Agustus Koran Tempo salah satunya adalah Firdaus Putra Aditama, 32 tahun.


Tokoh 17 Agustus: Sulfahri, Kepincut Listrik Alga

20 Agustus 2017

Dokter Universitas Hasanuddin, Sulfahri (28) saat berada di antara  Ganggang (Alga) untuk bahan penilitian Alga menjadi Biotethanol dan biodisel di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 2017. TEMPO/Iqbal Lubis
Tokoh 17 Agustus: Sulfahri, Kepincut Listrik Alga

Sulfahri, 28 tahun, terpilih menjadi tokoh 17 Agustus Koran Tempo.


Tokoh 17 Agustus: Ricky Elson, Setrum Murah untuk Rakyat

20 Agustus 2017

Ilmuwan Ricky Elson. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Tokoh 17 Agustus: Ricky Elson, Setrum Murah untuk Rakyat

Ricky Elson, adalah salah satu tokoh edisi khusus Tempo Hari
Kemerdekaan 17 Agustus 2017.


Tokoh 17 Agustus, Mizan Bustanul Pembuat Kurikulum Anti Bencana

20 Agustus 2017

Mizan Bustanul Fuady Bisri, saat survey pasca gempa Nepal 2015 di di Gorkha, Nepal, 25 April 2017. dok. pribadi
Tokoh 17 Agustus, Mizan Bustanul Pembuat Kurikulum Anti Bencana

Dalam memperingati hari proklamasi 17 Agustus, redaksi Tempo
menampilkan tokoh edisi khusus. Salah satunya adalah Mizan
Bustranul Fuady Bisri.


Tokoh 17 Agustus: Ratih Pangestuti, Mengail Obat dari Lautan

19 Agustus 2017

Ratih Pangestuti di laboratorium Pusat Penelitian Oseanografi  LIPI, Jakarta, 14 Agustus 2017. Bioaktif peptida kuda laut mampu menurunkan peradangan pada mikroglia dan menghambat kematian sel saraf cholinergic. TEMPO/ Nita Dian
Tokoh 17 Agustus: Ratih Pangestuti, Mengail Obat dari Lautan

Ratih pangestuti, tokoh 17 Agustus di bidang kesehatan pilihan Koran Tempo, meneliti biota laut untuk mencari bahan baku obat.


Tokoh 17 Agustus: Solusi Gamal Albinsaid Mengatasi Biaya Medis

19 Agustus 2017

Chief Executive Officer (CEO) Indonesia Medika, Gamal Albinsaid, di Jakarta, 22 Maret 2016. TEMPO/Frannoto
Tokoh 17 Agustus: Solusi Gamal Albinsaid Mengatasi Biaya Medis

Melalui asuransi sampah, Gamal Albinsaid, tokoh 17 Agustus pilihan Koran tempo, membantu pelayanan kesehatan sekaligus menjaga kebersihan lingkungan.