TEMPO.CO, Padang- Kepolisian Daerah Sumatera Barat melacak warga asal Sumatera Barat yang ditangkap lantaran diduga sebagai teroris di Bandung, Jawa Barat, Selasa, 15 Agustus 2017. Orang tersebut berinisial Y dan ditengarai berasal dari Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
"Kami melacak warga yang terduga terlibat kelompok teroris itu ke kampungnya" ujar Kepala Polda Sumatera Barat Inspektur Jenderal Fakhrizal setelah memimpin Zikir Kebangsaan dalam memperingati HUT RI ke-72 di Mapolda Sumatera Barat di Jalan Sudirman Kota Padang, Rabu 16 Agustus 2017.
Baca juga: 5 Terduga Teroris di Bandung Bidik Istana Negara dan Mako
Pada Kartu Tanda Penduduknya, Y beralamat di Jorong Balai, Nagari Kacang, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok. Farkhrizal mengatakan pihaknya akan menyelidiki aktivitas tersangka di daerah asalnya itu. Fakhrizal juga menginstruksikan jajaranya untuk lebih waspada. Terutama terhadap paham-paham radikalisme.
Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian RI mencokok lima terduga teroris di Bandung, Jawa Barat, Selasa, 15 Agustus 2017. Terduga kelompok teroris yang terafiliasi dengan jaringan Jamaah Ansharud Daulah Bandung Raya itu berencana melakukan aksi teror di dua tempat, yakni Markas Brimob dan Istana Negara.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus menyebutkan, kelima terduga teroris di Bandung itu berinisial AR, AR, Y, SH, dan R. AK dan AR merupakan suami-istri. Kelima orang tersebut ditangkap di dua lokasi di Kota Bandung, di kawasan Kiaracondong dan Antapani.
Yusri menyebutkan, kelima teduga teroris tersebut telah mempersiapkan rangkaian bom untuk diledakkan pada akhir Agustus 2017 dengan sasaran Markas Brimbo dan Istana Negara.
ANDRI EL FARUQI