TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara, Iriana, menemui sepuluh finalis Lomba Masak Ikan Nusantara (LMIN) 2017 di halaman belakang Istana Merdeka, Jakarta, hari ini, 15 Agustus 2017. Jokowi dan Iriana tampak antusias dengan beragam sajian yang disajikan peserta.
Saat mendatangi Abdul Kadir, pemenang pertama LMIN 2017, Presiden Jokowi mengatakan masakan Abdul terasa pedas. Namun rasa pedas itu tak menghalanginya mencicipi botok ikan masak putih. "Pedas tapi enak. Ikan itu juga punyai nilai gizi yang sangat tinggi," kata Jokowi.
Baca: Jokowi Undang Gandrung Banyuwangi di HUT ke 72 RI
LMIN merupakan bagian dari rangkaian perayaan hari ulang tahun Republik Indonesia yang ke-72 tahun. Selain berlomba merebut posisi teratas, sepuluh finalis lomba yang sudah melewati proses audisi berkesempatan menyajikan masakannya untuk Presiden Jokowi.
Bagi pemerintah, Jokowi mengatakan, lomba masak ikan merupakan salah satu cara membangkitkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi hasil laut lebih banyak lagi, khususnya ikan. Jokowi mengaku kagum melihat hasil laut bisa diolah menjadi beragam masakan yang kaya rasa. "Chef-chef ini harus didorong mengeluarkan jurusnya agar masakan laut (bisa) diangkat semua," ucapnya.
Jokowi menyebut, sejak pemerintah memberantas pelaku illegal fishing, produksi ikan meningkat. Bertambahnya ikan di laut Indonesia, Jokowi melanjutkan, harus dimanfaatkan masyarakat dengan meningkatkan konsumsi ikan. "Jangan malah larinya ke steak," katanya.
Dalam acara tersebut, Tempo berkesempatan mencicipi botok ikan masak putih seperti yang dimakan Jokowi. Ikan tenggiri yang berada dalam bungkusan daun mengkudu terasa gurih. Rasa pedas tidak hanya datang dari botok, tapi juga kuah masakan.
Abdul Kadir mengatakan sengaja memilih daun mengkudu sebagai pembungkus ikan tenggiri. Tujuannya untuk menghilangkan bau amis dari ikan. "Daunnya juga bisa dimakan," ucap pria asal Pontianak, Kalimantan Barat, itu.
ADITYA BUDIMAN