Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tokoh 17 Agustus: Shinatria, Arkeolog Penemu Kapal Selam Nazi  

image-gnews
Tokoh 17 Agustus. Shinatria Adhityatama, arkeolog. TEMPO/Rere Khairiyah
Tokoh 17 Agustus. Shinatria Adhityatama, arkeolog. TEMPO/Rere Khairiyah
Iklan

Di KAPAK UGM dia kian mendalami bidang arkeologi maritim. "Saya pernah coba semua bidang arkeologi, pra-sejarah, klasik, dan kolonial. Namun, bidang maritim menurut saya paling menantang," kata dia, yang juga gemar mengambil foto bawah laut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adit pertama kali melakukan penelitian arkeologi maritim pada 2008. Kala itu, dia masih mahasiswa program sarjana. Adalah Balai Arkeologi Yogyakarta, lembaga penelitian di bawah Arkenas, yang mengajak Adit meneliti situs arkeologi maritim di Laut Jawa. Dia dipercaya membuat pemetaan bawah laut.

Sejak saat itu, di tim, Adit biasa bertugas untuk mengambil data soal 3D scan on object, geologi, dan photogrammetry. Yang terakhir adalah teknik analisis untuk membuat peta berdasarkan foto permukaan. Teknik ini biasanya menggunakan data foto kompleks untuk membuat gambaran 3D. Berdasarkan data-data tersebutlah Adit kerap mengungkap temuan arkeologis yang sangat menarik.

"Yang terbesar dan cukup menghebohkan ya kapal selam Nazi di Laut Jawa," Adit menjelaskan. Kapal selam itu ditemukan pada 2014 dan menjadi artefak Nazi pertama yang terungkap di Asia. "Itu jadi sejarah baru untuk Indonesia." Melihat pengalaman ini, wajar rasanya kalau Tempo.co mendapuknya menjadi tokoh generasi inspiratif 17 Agustus.

Baca: Tokoh 17 Agustus: Save Yourselves, Karena Hidup Lebih Bermakna


Shinatria Adhityatama saat sedang menyelam pada medio 2015. (Istimewa)

Selain kapal selam Nazi, dia juga menjadi anggota tim yang mengungkap Kapal HMAS Perth, kapal perang Australia yang tenggelam dalam pertarungan laut dengan armada Jepang pada 1 Maret 1942.

Dari kegiatan arkeologi maritimnya selama ini, Adit telah menelurkan setidaknya 12 publikasi ilmiah. Meski begitu, dia tak mau sesumbar. Sebab, Adit menjelaskan, arkeologi adalah kerja tim. Dan dari kerja sama tim itulah karya arkeologi yang baik lahir. "Saya puas sekaligus bangga terlibat dalam penelitian itu," ujarnya.

Seperti halnya survei penelitian kali ini tentang pelayaran rempah di Hitu, 25 kilometer dari Kota Ambon. Menurut dia, data-data arkeologi jalur rempah banyak yang belum tergali, khususnya perdagangan rempah sebelum kedatangan orang Eropa. "Kami tidak habis pikir bagaimana desa kecil di ujung utara Pulau Ambon pernah menjadi pelabuhan dagang utama di Maluku pada awal abad ke-16," ujar Adit.

Masih banyak yang ingin Adit kejar, seperti melanjutkan pendidikannya hingga jenjang doktoral, hingga mengungkap temuan arkeologis yang belum tereksplorasi. Mimpi besarnya: jadi salah satu orang yang menemukan kapal-kapal bersejarah yang tenggelam di perairan Nusantara, seperti Kapal Enrak dan Kapal Trinidad milik Ferdinand Magellan.

Baca: Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945


Shinatria Adhityatama. (TEMPO/Rere Khairiyah)

Adhityatama berharap, hasil studi bersama timnya ini bisa mengungkap sejarah baru Indonesia. Dia juga mengajak para pemuda untuk lebih peduli dengan sejarah bangsa Indonesia, yang akan berumur 72 tahun pada 17 Agustus mendatang.

RERE KHAIRIYAH | AMRI MAHBUB



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Balai Arkeologi Melebur ke BRIN, Pegawai Honorer Diberhentikan

5 Januari 2022

Logo baru Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-26. Kredit: ANTARA/HO-Humas BRIN
Balai Arkeologi Melebur ke BRIN, Pegawai Honorer Diberhentikan

Pegawai yang masih bertahan di Balai Arkeologi dan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional hanya cleaning service, satpam, dan sopir.


Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Ikut Melebur ke BRIN, Ini Kata Arkeolog

5 Januari 2022

Logo baru Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-26. Kredit: ANTARA/HO-Humas BRIN
Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Ikut Melebur ke BRIN, Ini Kata Arkeolog

Ada 10 balai arkeologi yang kini terintegrasi dengan BRIN.


Gerakan Makan Berkah Bantu Pasien Covid-19 yang Harus Isoman di Tangsel

14 Agustus 2021

Relawan Gerakan Makan Berkah saat membagikan makanan siap saji kepada masyarakat yang sedang isolasi mandiri diwilayah Ciputat Timur, Sabtu 14 Agustus 2021. Tempo/Muhammad Kurnianto
Gerakan Makan Berkah Bantu Pasien Covid-19 yang Harus Isoman di Tangsel

gerakan Makkah sudah memiliki empat dapur di Tangerang Selatan untuk membagikan makanan gratis setiap hari bagi pasien Covid-19 yang sedang isoman.


Peneliti: Lukisan Gua di Sulawesi Selatan Petunjuk Penting Jalur Migrasi Purba

15 Januari 2021

Lukisan babi dengan pertanggalan setidaknya 45.500 tahun yang lalu di Leang Tedongnge, Sulawesi Selatan. Kredit: FOTO ANTARA/HO-Dokumentasi istimewa oleh Maxime Aubert
Peneliti: Lukisan Gua di Sulawesi Selatan Petunjuk Penting Jalur Migrasi Purba

Untuk lukisan gua, peneliti masih melebarkan riset ke arah Indonesia timur.


Lukisan Gua Tertua di Dunia Ditemukan di Sulawesi Selatan, Berusia 45.500 Tahun

15 Januari 2021

Lukisan babi dengan pertanggalan setidaknya 45.500 tahun yang lalu di Leang Tedongnge, Sulawesi Selatan. Kredit: FOTO ANTARA/HO-Dokumentasi istimewa oleh Maxime Aubert
Lukisan Gua Tertua di Dunia Ditemukan di Sulawesi Selatan, Berusia 45.500 Tahun

Lukisan gua itu dianalisis menggunakan metode Uranium-Series di Radiogenic Isotope Fasility, University of Quensland, Australia.


Usai Upacara, Sri Mulyani Ikut Flash Mob dengan Pegawai Kemenkeu

17 Agustus 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selepas menjadi Pembina Upacara Hari Kemerdekaan RI ke-74 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Sabtu, 17 Agustus 2019. Tempo/Caesar Akbar
Usai Upacara, Sri Mulyani Ikut Flash Mob dengan Pegawai Kemenkeu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ikut menari dalam flash mob yang diinisiasi oleh sejumlah pegawai Kementerian Keuangan.


Arkeolog: Banyak Situs Bawah Laut di Indonesia Belum Terungkap

26 September 2017

Salah satu kapal Ottoman yang tenggelam di kedalaman 300 meter di bawah Laut Hitam yang ditemukan tim Proyek Arkeologi Maritim Laut Hitam. (Daily Mail)
Arkeolog: Banyak Situs Bawah Laut di Indonesia Belum Terungkap

Penemuan 60 kapal Romawi kuno di Laut Hitam ternyata menarik perhatian ilmuwan Indonesia, terutama di bidang arkeologi maritim.


Tokoh 17 Agustus: Kantong Pekerja Lepas Ryan Gondokusumo

21 Agustus 2017

Pendiri Sribulancer, Ryan Gondokusumo, saat ditemui Tempo di kantornya, kawasan Gandaria, Jakarta, 9 Agustus 2017. TEMPO/Nurdiansah
Tokoh 17 Agustus: Kantong Pekerja Lepas Ryan Gondokusumo

Ryan Gondokusumo berhasil mengembangkan situs penyedia jasa desain menjadi platform yang mewadahi ribuan pekerja lepas dalam waktu tiga tahun.


Tokoh 17 Agustus: Prasetyo Andy Mewujudkan Konsep Smart City

21 Agustus 2017

Head of IT Development Jakarta Smart City Prasetyo Andy Wicaksono. TEMPO/Imam Sukamto
Tokoh 17 Agustus: Prasetyo Andy Mewujudkan Konsep Smart City

Prasetyo Andy Wicaksono menerapkan aplikasi digital Qlue Jakarta Smart City untuk memecahkan masalah perkotaan.


Tokoh 17 Agustus: Firdaus Putra Aditama dan Koperasi Modern

20 Agustus 2017

Firdaus Putra Aditama. dok. pribadi
Tokoh 17 Agustus: Firdaus Putra Aditama dan Koperasi Modern

Tokoh 17 Agustus Koran Tempo salah satunya adalah Firdaus Putra Aditama, 32 tahun.