TEMPO.CO, Jakarta - Hanya butuh waktu sekitar 15 menit bagi Rafi Abdurrahman Ridwan, salah satu sosok muda plihan Tempo.co di Edisi Khusus Generasi Inspiratif 17 Agustus 2017, untuk membuat sketsa desain sebuah gaun. Melihat sketsa tersebut, mungkin orang tak percaya bahwa pembuatnya masih remaja tanggung.
Baca: Tokoh 17 Agustus: Mimpi Rafi Ridwan di Panggung Fesyen Dunia
Sketsa desain sulung dari tiga bersaudara, buah hati pasangan Mohamad Ridwan dan Shinta Ayu Handayani ini amat kaya dengan motif, detail, dan warna, dengan keceriaan khas anak-anak. Corak batik dengan paduan warna dan sentuhan aksesoris, menjadikannya sebuah sketsa desain adibusana yang apik.
Rafi mengaku memang lebih suka membuat desain untuk adibusana. Dia merasa tidak cocok untuk membuat busana kasual yang disebut Rafi sebagai pakaian jalan-jalan. Dalam sehari, Rafi bisa menghasilkan 15 sketsa.
Salah satu sketsa busana rancangan Rafi Ridwan. TEMPO/Charisma Adristy
Membuat sketsa baginya adalah sebuah hiburan sekaligus pengisi waktu luang. Maklum, sang bunda membatasi Rafi dari televisi dan Gadget. “Rafi hanya boleh memegang gadget di akhir pekan, Jumat, Sabtu dan Minggu,” kata Shinta, ibunda Rafi kepada tempo, Senin, 7 Agustus 2017.
Menggambar sketsa adalah wadah Rafi untuk menumpahkan kreativitasnya. Lewat gambar dan warna, remaja tuna rungu ini berbicara. Dunia bawah laut, ikan, dan Putri Duyung Ariel menjadi salah satu sumber inspirasi Rafi di masa awal dia menyenangi fesyen.
Selanjutnya, inspirasi datang dari mana saja. Jika di awal karirnya Rafi banyak menampilkan sketsa dengan motif tabrak warna, seiring pertambahan usia, karya-karya Rafi semakin matang. Dia terkadang menampilkan kain ikat atau kain bermotif tie dye.
Meskipun lebih banyak menciptakan sketsa adibusana, belakangan Rafi mulai membuat sktesa untuk busana kasual agar bisa merangkul lebih banyak konsumen. Shinta mengatakan sudah banyak permintaan untuk Rafi membuat baju yang bisa dikenakan sehari-hari.
Rafi Ridwan di antara sketsa-sketsa busana buatannya. rafiridwan.com
"Banyak teman-teman yang minta, 'Mbak jangan yang mahal, yang murah-murah dong, yang bisa kita pakai'," ujar Shinta. Di awal perkenalannya dengan dunia mode, sebetulnya Rafi pernah menjadi desain kaos. Dia pernah menjual 2000 kaos bergambar sketsa desainnya.
Kepiawaian remaja kelahiran Jakarta, 20 Juli 2002 ini dalam menggambar ternyata tak cukup dia tumpahkan dalam wujud sketsa desain busana. Sang bunda bercerita, suatu waktu Rafi mengucapkan keinginannya untuk menjadi desainer pesawat.
Shinta mengatakan, Rafi ingin membuat pesawat Indonesia yang kental dengan sentuhan Indonesia. Peraih rekor MURI sebagai Perancang Busana Tunarungu Termuda berprestasi International pada 2015 ini bahkan mencoba membuat desain pesawat sendiri. "Dia udah bikin sampai logonya pesawatnya, interior, lorongnya, kursi bisnisnya, toiletnya, semuanya dia sudah gambar, sampai bikin logonya," ujarnya.
Adalah BJ Habibie, yang membuat siswa SLB Santi Rama, Fatmawati, Jakarta Selatan ini tergoda mendesain pesawat. Presiden ke tiga Indonesia itu adalah sosok yang Rafi kagumi. “Ingin sekali ketemu bapak Habibie,” kata Rafi.
Sayang, kesempatan bertemu dengan Habibie dan menunjukkan desain pesawat tak juga datang. Rafi bahkan mengundurkan niatnya menjadi desainer pesawat. “Batal,” ujar Rafi.
Rafi Ridwan. TEMPO/Charisma Adristy
Rupanya, untuk pertama kalinya Rafi merasa pesimistis. Dulu, dia selalu yakin keinginannya pasti akan tercapai. Mulai dari menggelar show tunggal di hari ulang tahun, berjumpa supermodel Tyra Banks, menggelar fashion show di Amerika Serikat, hingga memberikan baju rancangannya untuk Michele Obama.
Simak: Tokoh 17 Agustus: Semangat Berbagi Rafi Ridwan
Hingga saat ini pun, Rafi yang pernah mendapat penghargaan Anugerah Kebudayaan untuk Kategori Anak dan Remaja dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI itu masih yakin suatu saat rancangannya bisa dikenakan perempuan-perempuan cantik anggota keluarga Kadarshian.
“Mungkin setegar-tegarnya dia, ada masanya sadar kali ya, bahwa tak semua keinginan bisa terwujud. Terus dia bilang ah kayaknya sulit untuk sampai ketemu Pak Habibie," ujar Shinta sambil melirik Rafi yang tersenyum malu-malu disampingnya.
AMMY HETHARIA | NUNUY NURHAYATI