TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia Eka Jusuf Singka meminta kepada seluruh petugas kesehatan haji di Arab Saudi untuk mengoptimalkan upaya promotif dan preventif kepada jemaah haji yang sudah berada di Makkah maupun yang masih di Madinah. Ia menyampaikan imbauan itu untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya penyakit Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (Mers-COV).
Eka mengharuskan jemaah untuk mencuci tangan dengan sabun, terutama setelah berada di WC atau toilet umum.
Baca : Seorang Calon Haji Perempuan Asal Lombok Berusia 104 Tahun
“Jangan menggosok-gosokkan tangan ke mata atau hidung jika tangan belum dicuci dengan sabun,” kata Eka dalam keterangan tertulis, Ahad, 13 Agustus 2017.
Eka juga mengingatkan agar jemaah haji tidak berfoto-foto atau mendekati onta. Sebab, onta dicurigai sebagai medium penularan virus Mers-COV.
Meski begitu ia memastikan hingga saat ini seluruh pasien jemaah haji Indonesia yang dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi tidak ada yang terindikasi Mers-COV sesuai konfirmasi dari laboratorium.
Kementerian Kesehatan menyarankan jemaah haji memakai masker pelindung hidung dan mulut di tempat ramai. Misalnya di Masjid Nabawi, Masjidil Haram dan tempat lainnya serta mengikuti etika kesehatan dasar saat bersin atau batuk.
Informasi yang beredar menyebutkan adanya dua kasus baru Mers-COV yang menimpa ekspatriat wanita berusia 38 dan 42 tahun.
Simak : Daftar Haji Sekarang, Butuh 15 Tahun Berangkat ke Tanah Suci
Keduanya didiagnosis positif virus Mers di Dawmat Al-Jandal di Provinsi Al-Jouf. Kejadian ini ditemukan di Utara Saudi, di luar kota haji, beberapa ratus kilometer dari Mekkah.
Subuh menilai kewaspadaan dan kesiagaan harus tetap dilakukan sepanjang tahun, meskipun belum terjadi penyebaran ke berbagai negara. Selain itu belum ada laporan tentang jemaah haji dari luar Arab Saudi yang terinfeksi Mers-COV sejak 2012 serta belum terjadi transmisi berkelanjutan di Arab Saudi.
DANANG FIRMANTO