TEMPO.CO, Jakarta - Ahmad Syafii Maarif, atau yang lebih dikenal dengan Buya Syafii, lebih memilih menaiki kereta rel listrik (KRL) ketimbang mobil saat hendak bertandang ke Istana Bogor, Sabtu, 12 Agustus 2017. Dia mengaku nyaman menumpang KRL.
Pagi hari Sabtu itu, anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) Buya Syafii Maarif harus menghadiri peluncuran program Penguatan Pendidikan Pancasila yang diinisiasi oleh lembaga baru Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP Pancasila). Dia memutuskan untuk menggunakan KRL agar lebih cepat tiba. "KRL lebih nyaman dan tepat waktu di kala pagi," katanya saat dihubungi melalui pesan singkat, Ahad, 13 Agustus 2017.
Baca juga:
Buya Syafii Maarif dalam Berbagai Viral
Kesederhanaan Ekstrem Buya Syafii Maarif
Mantan Ketua PP Muhammadiyah ini naik KRL dari Stasiun Tebet. Lokasinya berdekatan dengan penginapan dia di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Kondisi kereta saat itu penuh namun dia mendapat tempat duduk. Mendekati Bogor, kereta yang tadinya penuh semakin lapang.
Baca Juga:
Setibanya di Stasiun Bogor, Buya Syafii melanjutkan perjalanan dengan mobil. Dia dijemput Zuly Qodir, koleganya di UKP Pancasila.
Menurut Buya Syafii Maarif, kisah tentang dirinya yang menaiki KRL merupakan hal yang biasa. "Ah, biasa saja itu." Saat muda dulu, dia mengaku terbiasa berjalan kaki antara 30-48 kilometer melintasi dua kabupaten di Sumatera Barat yaitu Tanah Datar dan Sijunjung.
VINDRY FLORENTIN