TEMPO.CO, Denpasar - Kasus penganiayaan dan perampasan senjata milik anggota Brimob Kepolisian Daerah Bali, Brigadir I Bagus Suda Suwarna, mendapat perhatian Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.
"Ya, jelas itu satu hal yang menurut saya harus disikapi untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Made saat berkunjung ke Markas Komando Daerah Militer IX/Udayana, Denpasar, Kamis, 10 Agustus 2017.
Baca:
Anggota Brimob Diserang, Polda Bali Perketat Penjagaan
Pastika mengimbau agar masyarakat menunggu hasil pendalaman polisi atas kasus tersebut. "Kita harus menunggu hasil penyelidikan kepolisian, tidak boleh ada spekulasi apa pun lebih dulu sebelum jelas," ujarnya.
I Bagus Suda Suwarna diduga dianiaya dan dirampas senjatanya saat bertugas menjaga keamanan di Ayana Resorts and Spa, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Selasa, 8 Agustus. Pukul 11.20 Wita, Bagus ditemukan satuan pengamanan hotel, Merdeka Yana.
Simak:
Polda Bali Bentuk Tim Selidiki Penyerangan ke Anggota Brimob
Bagus dalam posisi duduk di area parkir depan kawasan hotel. Wajah sebelah kirinya ada bekas lebam, matanya merah, dan muntah darah. Menurut Made, sebenarnya pengamanan hotel sudah memenuhi standar. "Kita masuk ke Ayana ketat sekali, enggak sembarangan," tuturnya.
Meski demikian, kata dia, celah tindak kejahatan tetap saja masih bisa terjadi. "Tidak ada instansi atau negara mana pun yang bisa menjamin 100 persen aman. Bukan berarti kami menolerir itu. Kalau perorangan seperti itu kan sulit," katanya.
Lihat:
Anggota Brimob Diserang, Kapolda Bali: Motif Pencurian
Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi kejadian, tempat penganiayaan Bagus berada di luar kawasan utama Ayana Resorts and Spa. Area parkir kecil yang berkisar 4 x 5 meter itu berjarak lebih-kurang 50 meter dari pos penjagaan pintu gerbang.
Tempat itu berada di sudut dekat jalan raya yang tertutupi banyak tanaman. Garis polisi dipasang untuk membatasi tempat kejadian perkara selama kasus tersebut diselidiki.
BRAM SETIAWAN