TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Kamis, 10 Agustus 2017. Ia mengatakan kedatangannya ini dalam rangka menyerahkan undangan kepada Presiden Jokowi untuk mengadiri acara Raimuna Nasional yang akan digelar di bumi perkemahan di Cibubur, 14-21 Agustus 2017.
"Beliau Insya Allah hadir," kata Adhyaksa di Istana Kepresidenan, Jakarta, setelah bertemu Jokowi. Ia bersyukur diterima Jokowi. Adanya kepastian soal kehadiran Jokowi, ia menambahkan, sekaligus menjawab pertanyaan publik. Selain itu, menurut dia, akan ada sejumlah tokoh dan pejabat yang bakal hadir.
Baca: Tentang Adhyaksa Dault, Khilafah, dan Uang Pramuka Rp 34 Miliar
Sebelumnya, Jokowi dikabarkan tidak akan hadir dalam acara Raimuna tahun ini. Kabar itu muncul setelah timbul polemik di masyarakat soal video Adhyaksa yang menyatakan dirinya mendukung khilafah dalam sebuah acara Hizbut Tahrir Indonesia beberapa tahun silam.
Beredarnya video tersebut memancing pro-kontra. Pemerintah sempat menahan hibah Rp 10 miliar untuk Pramuka yang dibutuhkan untuk kegiatan Raimuna. Alasannya, ucapan Adhyaksa yang mendukung khilafah sebagai sesuatu yang bertentangan dengan Pancasila. Belakangan, Adhyaksa dipanggil untuk mengklarifikasi pernyataannya. Dia menyatakan tidak benar dirinya anti Pancasila. Pemerintah pun mencairkan hibah untuk Gerakan Pramuka.
Raimuna akan dihadiri anggota Pramuka dari seluruh wilayah Indonesia. Adhyaksa menyebut saat ini anggota pramuka yang telah hadir di Cibubur berasal dari NTT, Maluku, dan Papua. Nantinya, di acara Raimuna semua anggota Pramuka akan mendapat materi dari sejumlah pejabat dan tokoh.
Pemateri yang akan menjadi pemateri dalam acara pramuka tersebut di antaranya adalah pengusaha Chairul Tanjung, Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Mereka juga akan mendapat materi dari Badan Narkotika Nasional. "Materi dari BNN mengenai bahaya narkotika, karena narkotika bukan lagi masalah ekonomi, tapi juga politik" kata Adhyaksa. Ia menambahkan, saat ini dari 200 juta anggota pramuka tidak ada yang terkena narkoba.
AMIRULLAH SUHADA