INFO MPR - Sekretaris Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ma'ruf Cahyono membuka secara resmi lomba cerdas cermat empat pilar MPR 2017 tingkat nasional di Gedung Nusantara IV Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu malam, 9 Agustus 2017.
Pembukaan ini dihadiri pejabat di lingkungan sekretaris jenderal MPR dan para finalis lomba cerdas cermat dari 34 provinsi di Indonesia. Setiap provinsi, diwakili sekolah yang menjadi pemenang di tingkat provinsi, yang masing-masing terdiri atas 10 siswa dengan guru pendamping dari sekolah dan pendidikan nasional provinsi.
Dalam sambutannya, Ma'ruf mengucapkan selamat datang kepada para siswa, guru pendamping, serta perwakilan pendidikan nasional provinsi. "Malam ini, saya berharap menjadi malam yang berbahagia karena impian adik-adik terwujud sudah menjadi juara di tingkat provinsi dan saat ini impiannya sampai di Jakarta," ujarnya.
Menurut Ma'ruf, lomba cerdas cermat putaran final di Jakarta adalah momentum yang langka. Karena itu, para siswa diharapkan memanfaatkan waktu selama mengikuti final di Jakarta pada 9-18 Agustus 2017. "Sebagai generasi muda, inilah saatnya untuk belajar dan menambah pengalaman yang selama ini hanya diperoleh di sekolah," ucapnya.
Ma'ruf mengatakan selama mengikuti final lomba cerdas cermat empat pilar, para siswa bisa memahami lembaga MPR. "Inilah Gedung MPR. Di sinilah, negara memperbaiki dirinya, memperbaiki sistem tata negara. Manfaatkan gedung ini untuk proses pembelajaran," katanya.
Ma'ruf menambahkan, para siswa tidak hanya datang untuk berlomba, tapi juga mempererat persahabatan dan membangun pemahaman terhadap segala perbedaan. "Para siswa berasal dari provinsi yang berbeda-beda latar belakang budaya, bahasa, dan agama. Di sinilah, tempatnya untuk bersatu padu, bertoleransi, juga bekerja sama," tuturnya.
Selain itu, lanjut Ma'ruf, lomba cerdas cermat menjadi tempat untuk memperkaya wawasan serta ilmu tentang konstitusi dan tata negara. "Lomba ini menjadi ajang pembelajaran," ujarnya.
Dengan lomba ini, Ma'ruf berharap para siswa tidak hanya paham, mengetahui, dan pintar mengenai empat pilar, tapi juga bisa melaksanakan empat pilar dalam kehidupan sehari-hari. "Dengan demikian, MPR memiliki para siswa sebagai agen perubahan," katanya. (*)