Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dimas Kanjeng Taat Pribadi Sakit, Sidang Besok Bakal Tertunda

image-gnews
Kanjeng Dimas Taat Pribadi di dalam sel Pengadilan Negeri Kraksaan Kabupaten Probolinggo, 9 Februari 2017. Terdakwa kasus pembunuhan dan penipuan ini mulai menjalani persidangan Kamis ini. TEMPO/David Priyasidharta
Kanjeng Dimas Taat Pribadi di dalam sel Pengadilan Negeri Kraksaan Kabupaten Probolinggo, 9 Februari 2017. Terdakwa kasus pembunuhan dan penipuan ini mulai menjalani persidangan Kamis ini. TEMPO/David Priyasidharta
Iklan

TEMPO.CO, Probolinggo - Sidang kasus penipuan penggandaan dengan terdakwa Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang sedianya digelar Selasa besok, 8 Agustus 2017 bakal ditunda. Informasi yang diperoleh Tempo menyebutkan Dimas Kanjeng yang saat ini ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Medaeng, Sidoarjo sedang sakit.
 
Kondisi Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang sedang sakit itu diketahui berdasarkan surat keterangan dari dokter di Medaeng. Ihwal Taat Pribadi yang sakit ini dibenarkan oleh Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Januardi. Karena itulah sidang akan ditunda. "Tim Kejaksaan Tinggi yang akan membawa surat tersebut besok ke Pengadilan Negeri Kraksaan," kata Januardi melalui pesan WhatsApp kepada Tempo, Senin sore ini.

Baca juga:

Dimas Kanjeng Gandakan Uang Lagi? Pengacara: untuk Bukti

Januardi mengatakan surat tersebut akan ditunjukkan dalam persidangan Selasa besok di depan majelis hakim. "Nanti disampaikan dalam sidang," kata Januardi menambahkan. Karena sedang sakit, Taat Pribadi tidak akan datang dalam persidangan besok yang sedianya pembacaan tuntutan sehingga pembacaan tuntutannya akan ditunda lagi. Sebelumnya tuntutan akan dibacakan pada Selasa pekan kemarin, 1 Agustus 2017 yang bersamaan waktunya dengan pembacaan putusan. 
 
Mohamad Sholeh, kuasa hukum terdakwa belum bisa dihubungi ihwal kondisi Taat Pribadi yang sedang sakit hari ini sehingga dipastikan tidak bisa mengikuti sidang tuntutan yang sedianya digelar Selasa besok.

Taat Pribadi selain terjerat kasus pembunuhan, juga terjerat kasus penipuan penggandaan uang. Dalam kasus pembunuhan, Taat Pribadi telah divonis 18 Tahun penjara. 

Baca pula:

Waduh, Dimas Kanjeng Melakukan Penggandaan Uang Lagi?  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ihwal kasus dugaan penipuan penggandaan uang yang menjerat Taat Pribadi, baru-baru ini, publik diramaikan sebuah rekaman video yang berisi Dimas Kanjeng Taat Pribadi kembali menggandakan uang. Apakah benar Taat Pribadi kembali praktek menggandakan uang lagi ?
 
Ditemui Tempo usai mendampingi terdakwa Dimas Kanjeng dalam sidang putusan di Pengadilan Negeri Kraksaan, Selasa pekan lalu, 1 Agustus 2017, Mohamad Sholeh, kuasa hukum terdakwa mengatakan soal video menggandakan uang yang baru-baru dilakukan lagi oleh Dimas Kanjeng Taat Pribadi hanya bertujuan untuk membangun opini dan membantah opini yang selama ini mengatakan Dimas Kanjeng itu penipu.

Simak:
Harapan Bebas Dimas Kanjeng Tak Bisa 'Disulap' 

"(Opini selama ini) memproses itu harus pakai jubah, dalam jubahnya itu ada kantong yang isinya uang, harus duduk di singgasananya yang disitu ada duit. Faktanya, (penggandaan uang seperti dalam video terbaru) tidak dilakukan di padepokan, faktanya tidak menggunakan jubah. Nyatanya bisa, tujuan saya cuman itu," kata Sholeh.
 
Dia juga mengatakan tujuan menampilkan video itu, supaya masyarakat yang selama ini terkecoh dengan opini tidak lagi terkecoh. "Alhamdulillah (video itu) bisa menetralisir," ujarnya. Sholeh juga mengatakan praktek menggandakan uang seperti di dalam video Dimas Kanjeng terbaru itu tidak dilakukan di dalam lembaga pemasyarakatan.
 
"Itu bukan di Lapas," kata dia. Sholeh mengaku hanya mengetahui yang dilihatnya sendiri dan (praktek menggandakan uang) itu fakta," kata Sholeh. 
 
DAVID PRIYASIDHARTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

12 jam lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

3 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

6 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.


'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

6 hari lalu

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.


Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

11 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.


Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

12 hari lalu

Ilustrasi pemudik di stasiun Gambir. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

Berikut beberapa modus kejahatan yang kerap muncul saat musim mudik Lebaran, dari penipuan tiket hingga modus geser tas.


DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

14 hari lalu

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda (tengah), Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti (kedua kanan), Hetifah Sjaifudian (kedua kiri), Dede Yusuf (kanan), dan Abdul Fikri Faqih (kiri) memberikan keterangan pers terkait tragedi Kanjuruhan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 3 Oktober 2022. Tragedi Kanjuruhan menewaskan 125 orang dan lebih dari 300 orang terluka. TEMPO/M Taufan Rengganis
DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

Menurut Komisi X DPR RI, semestinya Kemendikbudristek memiliki unit reaksi cepat untuk menanggapi permasalahan ferienjob.


Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

15 hari lalu

Ghisca Debora Aritonang, terdakwa penipuan tiket Coldplay, meninggalkan ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, seusai mendapatkan vonis tiga tahun penjara, pada Rabu, 3 April 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Ghisca Debora Aritonang tiga tahun penjara, lebih rendah setahun dari tuntutan jaksa.


Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

15 hari lalu

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

Berikut tips transaksi keuangan di platform digital yang aman dari ancaman tindak kejahatan, terutama menjelang Lebaran seperti sekarang.


Antam Laporkan Mantan Karyawan yang Diduga Melakukan Penipuan Investasi Emas Miliaran Rupiah di Klaten

15 hari lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Mengacu data Antam, tercatat harga untuk emas 0,5 gram adalah Rp649.500, naik Rp3.000 dari harga kemarin.  TEMPO/Tony Hartawan
Antam Laporkan Mantan Karyawan yang Diduga Melakukan Penipuan Investasi Emas Miliaran Rupiah di Klaten

PT Antam telah melaporkan mantan karyawannya yang diduga melakukan penipuan investasi emas ke polisi. Belasan warga Klaten jadi korban.