TEMPO.CO, Ternate - Aktivitas vulkanik Gunung Dukono, Halmahera Utara, Maluku Utara terus meningkat dengan 2013 kali erupsi atau meletus dan mengeluarkan abu vulkanik setinggi 200-900 meter.
Data yang diterima TEMPO, dalam sepekan letusan Gunung Dukono terpantau terbanyak terjadi pada Jumat 04 Agustus 2017. Gunung ini terpantau 363 kali meletus dengan amplitudo 5-34 milimeter durasi 21.18-86.18 detik, dan mengeluarkan abu vulkanik setinggi 600 meter.
Baca : Aktivitas Gunung Dukono Halmahera Naik, Sehari 30 Kali Meletus
Selain itu pada Kamis 03 Agustus 2017 , Gunung Dukuno terpantau 308 kali meletus dengan amplitudo 7-34 milimeter dengan urasi : 20.06-76.65 detik. Bahkan Pos pengamatan gunung api Dukono merekam terjadi gempa tektonik jauh.
Sarjan Roboke, petugas Pos Pengamatan Gunung Api Dukono mengatakan, hingga hari ini aktivitas Dukono masih terpantau terus mengeluarkan abu vulkanik. Asap putih kelabu tebal dengan tinggi 500-600 meter bahkan selalu terlihat setiap hari. Laporan terakhir gunung ini teramati 204 kali letusan.
“Meski demikian statusnya masih tetap level II waspada. Masyarakat dan wisatawan juga masih dilarang mendekati kawah Malupang Warirang hingga radius 2 kilometer,” kata Sarjan dalam laporannya yang diterima TEMPO Senin 7 Agustus 2017.
Menurut Sarjan, tingginya aktivitas gunung dukono yang terus mengeluarkan abu vulkanik, secara periodik, maka dampak Dukono bisa menganggu kesehatan. Karena itu pos pengamatan merekomendasi untuk untuk selalu menyediakan masker dan penutup hidung serta mulut setiap beraktivitas.
“Terutama masyarakat yang berada di sekitar gunung. Tetapi aktivitas gunung dukono masih aman untuk aktivitas warga. Kami juga terus melaporkan perkembangan gunung kepada pemerintah,”ujar Sarjan.
Ridwan Samad, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku Utara mengatakan, untuk mengantisipasi dampak gunung Dukono, Pemerintah sudah menyiapkan sedikitnya 10 ribu masker. Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi dini dampak dari gunung Dukono.
Simak juga : Empat Gunung Berapi di Maluku Utara Berstatus Waspada
“Langkah tanggap darurat sudah kami buat, dan kebutuhan untuk itu juga sudah kami siapkan. Hingga saat ini kami juga terus membangun komunikasi dengan pos pengamatan jika sewaktu ada rekomendasi evakuasi,” tutur Ridwan.
Gunung Dukono merupakan satu di antara tiga gunung api yang ada di daratan Pulau Halmahera. Setidaknya ada 23 ribu penduduk di empat kecamatan yang hidup di lereng Gunung Dokuno. Pada November 2016, aktivitas Dukono sempat menyebabkan Bandara Gamarmalamo Galela ditutup akibat amuk erupsinya.
BUDHY NURGIANTO